Bisnis.com, JAKARTA-- Bursa Efek Indonesia memproyeksikan rerata nilai transaksi harian saham sepanjang 245 hari perdagangan pada 2015 capai Rp7 triliun, serupa dengan proyeksi 2014.
Proyeksi tersebut berdasarkan asumsi makro ekonomi yang meliputi pertumbuhan ekonomi pada 2015 di kisaran 5,4%-5,7%, laju inflasi di kisaran 5,5%-5,75%, suku bunga surat perbendaharaan negara (SPN) tiga bulan 6,2%. Juga berdasarkan asumsi suku bunga deposito rupiah 8,2% dan kurs rupiah Rp120.000 per dollar AS.
Rerata volume transaksi harian surat berharga negara (SBN) yang dilaporkanmelalui centralized trading platform value added service (CTP VAS) diproyeksi capai Rp4,03 miliar dan rerata volume transaksi harian obligasi korporasi diperkirakan Rp1,71 miliar.
Bursa Efek Indonesia (BEI) juga meningkatkan target jumlah emiten yang mencatatkan saham baru (IPO) menjadi 35 emiten dan memperkirakan 60 emiten melakukan pencatatan tambahan (right issue dan saham bonus). BEI memprediksi terdapat 49 emisi obligasi korporasi dan 65 seri obligasi negara.
Direktur Utama BEI Ito Warsito mengatakan bursa optimistis akan kehadiran 35 emiten baru pada tahun depan karena tidak ada hambatan politik lagi pada 2015.
"Paling tidak sudah ada stabilitas politik yang pada tahun ini menghambat capaian target 30 emiten. Kalau tidak ada hingar-bingar politik, 30 emiten tahun ini tercapai," tuturnya usai rapat umum pemegang saham luar biasa BEI, Rabu, (29/10/2014).