Bisnis.com, SURABAYA - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) berupaya meningkatkan daya saing global dengan melakukan pengembangan infrastruktur selama 2014 guna memenuhi kebutuhan pasar modal nasional.
Direktur Utama KSEI, Heri Sunaryadi, mengatakan sesuai dengan komitmen KSEI, bahwa implementasi yang telah dilaksanakan harus terus dievaluasi dan perlu dilakukan pengembangan berikutnya untuk memenuhi permintaan pasar.
"Untuk itu, kami juga berupaya melaksanakan pengembangan fungsi beberapa infrastruktur yang telah diimplementasikan," kata Heri Sunaryadi, Senin (6/10/2014).
Pengembangan tersebut, ungkap dia, diterapkan pada Single Investor Identification (SID) dan Fasilitas AKSes (Acuan Kepemilikan Sekuritas). Keduanya menjadi salah satu rencana pengembangan infrastruktur yang menjadi agenda perseroan sejak akhir 2013.
"Pengembangan infrastruktur merupakan modal dasar yang sangat penting di setiap industri. Dengan semakin baik infrastruktur yang dibangun, semakin kokoh dan konsisten pula pertumbuhannya," ujarnya.
Untuk merealisasinya, KSEI melakukan langkah dan strategi pengembangan infrastruktur pasar modal dengan menggandeng industri perbankan.
Apalagi, industri perbankan yang telah menjadi kebutuhan bagi masyarakat didukung dengan jaringan yang telah mencapai ke pelosok Tanah Air.
"Hal itu merupakan peluang untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam melakukan aktivitas yang berhubungan dengan investasi pasar modal," katanya.
Ia optimistis kemudahan penggunaan fitur perbankan yang diketahui secara umum dapat menjadi alternatif bagi masyarakat untuk berinvestasi di pasar modal.
Upaya tersebut tampak memasuki tahun 2014 di mana KSEI telah mencapai kesepakatan dengan PT Bank Permata Tbk melalui kerja sama pengembangan Co-Branding Fasilitas AKSes melalui Anjungan Tunai Mandiri.
"Jalinan kerja sama ini merupakan babak baru pengembangan Fasilitas AKSes sekaligus tahap awal dari pengembangan Co-Branding Fasilitas AKSes," katanya.
Pada pengembangan tahap selanjutnya, tambah dia, diharapkan dapat terjalin dengan Bank Administrator Rekening Dana Nasabah (RDN) yang telah bekerja sama dengan KSEI (CIMB Niaga, BCA, Bank Mandiri, BNI, Bank Syariah Mandiri).
Dia meyakini terobosan itu menjadi langkah awal pengembangan lebih lanjut infrastruktur pasar modal.
Untuk saat ini pengembangam infrastruktur dilakukan melalui pemantauan portofolio investasi Fasilitas AKSes melalui ATM.
"Ke depan kami harap terdapat pengembangan infrastruktur yang memungkinkan investor untuk melakukan investasi di pasar modal lebih mudah melalui jaringan perbankan nasional," katanya.
Di sisi lain, untuk mendukung proses pengkinian data KSEI telah melakukan penjajakan kerja sama dengan Kementerian Dalam Negeri untuk menggunakan data kependudukan yang dimiliki Direktorat Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri.
Database kependudukan Indonesia yang dimiliki Dukcapil yang telah dibangun melalui implementasi KTP elektronik.
"Upaya itu dapat dijadikan acuan ketika terjadi perpindahan domisili. Peresmian kerja sama antara kami dan Kementerian Dalam Negeri telah dilakukan pada akhir Agustus 2014," katanya.
Kinerja KSEI
Terkait kinerja KSEI selama periode Juli 2013 hingga Juli 2014 total aset perseroan tersebut mengalami penurunan 0,94%. Pada akhir Juli 2014 asetnya mencapai Rp3.082,77 triliun sedangkan Juli tahun 2013 mampu sebesar Rp3.111,87 triliun.
"Untuk SID, justru terdapat peningkatan jumlah SID sebesar 13,13 persen atau 340.554 pada akhir Juli 2014 dibandingkan sebelumnya 301.021 per akhir Juli 2013," katanya.