Bisnis.com, BANDUNG—Peningkatan investor pasar modal di Jawa Brat sebesar 9,1% secara year to date dari awal tahun hingga akhir Juli 2014 dinilai masih kurang signifikan dibandingkan dengan potensi yang ada di Tanah Priangan ini.
Yoyok Prasetyo, Kepala UOB Kay Hian Bandung, menyampaikan butuh usaha lebih banyak terutama dalam hal sosialisasi di kantong-kantong investor untuk meningkatkan jumlahnya di Jawa Barat, khususnya di Bandung.
“Sekarang memang sudah meningkat. Tapi peningkatannya belum signifikan. Sekarang masih banyak yang belum paham tentang pasar modal,” ujarnya kepada Bisnis, Rabu (3/9/2014).
Dia menyepakati minat investasi masyarakat Jawa Barat sangat besar, sehingga sering tergiur investasi yang tidak baik seperti yang terlihat dari banyaknya korban dari kasus investasi.
“Mereka akhirnya baru menghubungi kami jika sudah ada kasus. Kami berikan konsultasi dan pemahaman bagaimana membedakan investasi yang tidak jelas dengan investasi di pasar modal,” ungkapnya.
Dia menyadari investor di Jawa Barat masih terpusat di Kota Bandung dan sekitarnya karena kelas menengah masih lebih banyak berada di Kota Kembang dibandingkan dengan di kota lain.
“Untuk masuk ke pasar modal memang harus mereka yang well educated. Di daerah lain di Jabar juga mungkin banyak yang kaya tapi mereka tidak well educated dan paham dengan pasar modal,” imbuhnya.