Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tempo (TMPO) Patok Laba Bersih Naik 203,8%

PT Tempo Inti Media Tbk. (TMPO), emiten penerbitan pers, menargetkan laba bersih pada 2014 melonjak 203,8% dibandingkan dengan pencapaian pada 2013.

Bisnis.com, JAKARTA – PT Tempo Inti Media Tbk. (TMPO), emiten penerbitan pers, menargetkan laba bersih pada 2014 melonjak 203,8% dari laba bersih pada 2013.

Bila terwujud, emiten penerbitan pers itu meraup laba bersih pada tahun ini sebesar Rp22,36 miliar, jauh lebih besar dari realisasi laba bersih pada 2013 sebesar Rp7,36 miliar.

Bambang Harymurti, Direktur Utama Tempo Inti Media, mengatakan laba bersih pada tahun ini dapat bertambah besar akibat meningkatnya pendapatan dari bisnis percetakan yang dikelola anak usaha, PT Temprint.

“Kami sudah memperoleh kontrak cetak surat suara pemilihan umum dan pemilihan presiden dari Komisi Pemilihan Umum sebesar Rp40 miliar. Marjinnya memang tidak besar, hanya Rp3 miliar,” tutur Bambang kepada Bisnis seusai paparan publik, Selasa, (15/4/2014).

Sepanjang 2013, bisnis percetakan menghasilkan pendapatan sebesar Rp104,33 miliar atau menyumbang 39,8% terhadap total pendapatan 2013 sebesar Rp262,16 miliar. Pada pemilihan legislatif 9 April lalu, perseroan sudah mencetak 48 juta surat suara.

Peningkatan laba bersih pada tahun ini turut ditopang pendapatan iklan dari pemilihan umum. Menurut Bambang, pada tahun lalu banyak kontrak iklan tertunda akibat menurunnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Imbas terbesar penundaan kontrak iklan menimpa bisnis penerbitan surat kabar perseroan, yakni Koran Tempo.

“Kami terganggu cukup besar lantaran iklan tertunda akibat berita-berita investigasi yang kami muat. Untuk tahun ini kami akan mengarah ke sumber iklan yang lain, yang tidak sensitif terhadap pemberitaan, misalnya menjaring iklan dari sektor pariwisata,” ucap Bambang.

Targetnya, pendapatan iklan pada 2014 meningkat 15%-30% dari pendapatan iklan pada tahun lalu. Bambang menjelaskan target tersebut tidak memasukkan asumsi pendapatan iklan dari pemilihan umum. “Target naiknya pendapatan iklan lebih disebabkan naiknya tarif iklan,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor :
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper