Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan tekstil, PT Ever Shine Tex Tbk. (ESTI) berupaya meningkatkan produksi di divisi kain secara bertahap hingga 40%. Ini dilakukan sebagai strategi menjalani tahun ini dan demi memperbaiki kinerja keuangan perseroan.
Erlien Lindawati Surianto, Direktur sekaligus Sekretaris Perusahaan Ever Shine Tex, mengatakan hal itu dilakukan dengan cara melatih sejumlah karyawan baru.
“Strategi kami, bagaimana meningkatkan produktivitas kain secara bertahap. Sementara di divisi benang, strateginya bagaimana meningkatkan efisiensi dan mengembangkan pemasarannya,” ujarnya dalam paparan publik, Jumat (6/6/2014).
Pada kuartal I/2014, perseroan mencatat penjualan sebesar US$12,13 juta, turun 12,7% dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$13,9 juta.
Perseroan merugi US$905.647, jauh lebih besar dari rugi pada periode yang sama tahun sebelumnya US$98.085. Erlien mengakui memang kinerja keuangan masih serba negatif.
Pertama, ini disebabkan oleh divisi kain yang biasanya berkontribusi terhadap pendapatan sebesar US$50 juta per tahun, yang kini sudah dihentikan. Kedua, karena adanya optional rasionalisasi.
Erlien menjelaskan bahwa Ever Shite Tex sudah beroperasi 30 tahunan dan turn over-nya sangat rendah, sehingga yang tertinggal adalah pekerja berusia menjelang pensiun sehingga perlu regenerasi. Hampir 80% dari pekerja memilih berhenti dan mengambil pesangon.
“Jadi pekerja yang tersisa hanya 20%. Sebagai perusahaan yang meski tidak labour intensive, itu terasa sekali. Memang kami melakukan recruitment tapi yang muda-muda ini belum pengalaman. Ini berakibat utilisasi mesin-mesin hanya 30%,” jelasnya.
Akibatnya, perseroan cukup kewalahan menerima pesanan di divisi kain. Tahun ini, perseroan memperkirakan kontribusi penjualan dari divisi benang 60% dan dari divisi kain 40%. Biasanya, kontribusi dari kain selalu lebih besar dari benang.
Erlien menambahkan perseroan menganggarkan belanja modal sebesar US$190.000 untuk meningkatkan mesin packaging dan mesin inspection untuk memperkuat divisi kain.
“Sumber dananya, kami masih ada fasilitas pinjaman dari bank dan dari cashflow kami sendiri. Intinya bagaimana produksi bisa meningkat jadi 40%,” jelasnya.
Ever Shine Tex bergerak di industri tekstil dan memiliki pabrik di Cijujung, Sukaraja, Bogor. Perseroan telah memulai kegiatan usahanya sejak 1975.
Semula, perseroan memiliki dua anak usaha yang berbasis di Tangerang, yaitu PT Indo Yongtex Jaya dan PT Primarajuli Sukses.
Namun, sejak 2011, PT Indo Yongtex Jaya yang memproduksi benang dan kain, telah menghentikan kegiatan usahanya. Per 31 Maret 2014, perseroan beserta entitas anaknya mempunyai karyawan tetap dan karyawan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu sebanyak 1.197 karyawan.