Bisnis.com, JAKARTA— Upaya penggabungan usaha (merger) Holcim Ltd. dengan produsen semen asal Prancis, Lafarge SA, diharapkan dapat selesai kuartal I/2015.
Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, Sekretaris Perusahaan PT Holcim Indonesia Tbk. Jannus Onggung Hutapea menuturkan langkah strategis tersebut didukung penuh oleh direksi dan pemegang saham inti dari kedua perusahaan.
“Merger itu merupakan gabungan perusahaan yang sama terkemukanya di pasar berkembang dan maju, yang tersebar di 90 negara di dunia,” ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (11/4/2014).
Menurutnya, penggabungan dua perusahaan semen terbesar di dunia itu bertujuan menciptakan business group terbesar dalam industri bahan bangunan.
Nantinya, produk dan layanan LafargeHolcim diharapkan mampu menjawab dinamika kebutuhan industri bahan bangunan serta tantangan dalam peningkatan urbanisasi.
Kedua perusahaan tersebut memiliki nilai gabungan penjualan senilai 32 miliar euro (Rp22 triliun) dan EBITDA 6,5 miliar euro (Rp4,4 triliun).
Sebagaimana diberitakan, Holcim Indonesia berpotensi mampu mendongkrak pangsa pasar (market share) seiring dengan aksi penggabungan usaha (merger) holding Holcim Ltd. dengan produsen asal Prancis, Lafarge SA.
Pada tahun lalu, pangsa pasar Holcim di Tanah Air mencapai 14,4% atau lebih rendah dibandingkan dengan tahun sebelumnya 15,6%.