Bisnis.com, JAKARTA - Pemasok minyak kelapa sawit terbesar kedua di dunia Malaysia kemungkinan akan menurunkan produksi CPO pada bulan ketiga pada Maret 2014, level terendah sejak tiga tahun, menurut perkiraan yang disusun oleh Bloomberg.
Persediaan turun 3,6% dari bulan sebelumnya menjadi 1,6 juta ton, terendah sejak Februari 2011, menurut median dari enam perkiraan dari perusahaan perkebunan, analis dan pedagang.
Output naik 11% menjadi 1,42 juta ton, pulih dari level terendah dalam 22 bulan.
Sementara itu, ekspor turun 3% menjadi 1,31 juta ton, terendah sejak Juli 2012, survei menunjukkan. Malaysia Palm Oil Board akan merilis data resmi pada 10 April.
Produksi biasanya mulai meningkat pada Maret setelah turun dalam dua bulan pertama karena siklus tumbuhan. Harga akan naik dalam empat sampai delapan minggu ke depan di tengah ketatnya pasokan dunia dan meningkatnya permintaan domestik di Indonesia , Oil World mengatakan pada tanggal 25 Maret.
"Ekspor hanya beringsut sedikit lebih rendah sehingga secara total itu mengkonsumsi pasokan," Hiro Chai, seorang associate director di CIMB Futures Sdn.
Harga CPO 2.658 ringgit di Bursa Malaysia Derivatives pada 4 April, setelah mencapai 2.916 ringgit pada 11 Maret, level intraday tertinggi sejak September 2012.
Stok CPO Malaysia Turun Drastis, Harga Segera Naik?
Pemasok minyak kelapa sawit terbesar kedua di dunia Malaysia kemungkinan akan menurunkan produksi CPO pada bulan ketiga pada Maret 2014, level terendah sejak tiga tahun, menurut perkiraan yang disusun oleh Bloomberg.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium