Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nilai Tukar Rupee Menguat Terseret Sentimen Politik

Pemilihan umum yang akan berlangsung di India menopang penguatan rupee ke level tertinggi dalam tujuh bulan, di tengah sentimen pemerintahan baru akan mempercepat pemulihan ekonomi.
 Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, MUMBAI - Pemilihan umum yang akan berlangsung di India menopang penguatan rupee ke level tertinggi dalam tujuh bulan, di tengah sentimen pemerintahan baru akan mempercepat pemulihan ekonomi.

Rupee menguat 0,49% ke angka 60,49 per dolar AS di Bloomberg Dollar Index pada pukul 16.30 WIB. Sementara itu, nilai obligasi jatuh sebelum lelang pada Selasa (25/3/2014). Sebanyak 14 negara bagian India akan melelang notes sebanyak 56,65 miliar rupee (US$935 juta).

Jajak pendapat yang dilakukan sebelum pemilu bulan depan menunjukkan partai oposisi Bharatiya Janata memimpin. Hal itu diprediksi menjadi sentimen positif yang menyebabkan dana global masuk ke India.

"Secara keseluruhan fundamental India membaik, selain itu ada persepsi pasar yang mengindikasikan jika Partai Bharatiya Janata menang bisa mendorong arus masuk," ujar Hamish Pepper, Ahli Strategi Barclay Plc Singapura kepada Bloomberg.

Dalam satu bulan terakhir, data perdagangan mencatat sebanyak US$3,5 miliar dana global masuk ke saham dan surat utang India. Hal itu juga ditopang data pemerintah yang menunjukkan inflasi mulai mereda dan pemerintah memproyeksikan pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nurbaiti
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper