Bisnis.com, JAKARTA -- PT Tifa Finance Tbk. (TIFA), perusahaan pembiayaan, hanya mampu mendulang laba bersih pada 2013 sebesar Rp31,58 miliar, turun 27,12% dari laba bersih tahun sebelumnya sebesar Rp43,33 miliar.
Sepanjang 2013 jumlah beban yang ditanggung TIFA sebesar Rp133 miliar, meningkat 15,89% dari 2012 sebesar RP114,76 miliar.
Peningkatan beban terjadi di beban umum dan administrasi.
Pada 2013 beban umum dan administrasi sebesar Rp16,6 miliar, sedangkan pada tahun sebelumnya sebesar Rp10,42 miliar.
Pendapatan TIFA pada 2013 yang meningkat 2,82% dari 2012 tidak bisa membantu penaikan laba bersih.
Sepanjang 2013 Tifa Finance membukukan pendapatan Rp177,46 miliar, sedangkan pada 2012 sebesar Rp172,59 miliar.
Pada 2013 sewa pembiayaan masih berkontribusi paling besar terhadap total pendapatan.
Sewa pembiayaan sepanjang tahun lalu sebesar Rp145,12 miliar atau menyumbang 81,78% terhadap total pendapatan.
Perolehan sewa pembiayaan pada 2013 melorot 5,7% dari perolehan sewa pembiayaan 2012 sebesar Rp153,89 miliar.
Hingga akhir 2013, PT Dwi Satrya Utama mengantongi 38,61% saham dari jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh sebanyak 1.079.700.000.
Tan Chong Credit Pte. Ltd., Singapura memegang 35,64% dan publik memiliki 25,75% saham.