Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Strategi Erick Thohir Dongkrak Laba Bersih Intermedia Capital

Laba bersih PT Intermedia Capital Tbk. pada 2013 melonjak 173,33% menjadi Rp118,9 miliar dari laba bersih 2012 senilai Rp43,5 miliar.

Bisnis.com, JAKARTA - Laba bersih PT Intermedia Capital Tbk. pada 2013 melonjak 173,33% menjadi Rp118,9 miliar dari laba bersih 2012 senilai Rp43,5 miliar. Peningkatan laba bersih disebabkan bertumbuhnya pendapatan.

Sepanjang 2013 induk usaha PT Cakrawala Andalas Televisi, pengelola stasiun televisi free-to-air ANTV, itu membukukan pendapatan Rp835,5 miliar, naik 36,8% dari pendapatan 2012 sebesar Rp610,8 miliar.

Pertumbuhan kinerja keuangan 2013 didorong oleh penaikan belanja iklan bersih di industri media. Sepanjang 2013 pendapatan iklan di 10 televisi nasional terkemuka diperkirakan meningkat 25,8% menjadi Rp65,9 triliun.

Erick Thohir, Presiden Direktur Intermedia Capital mengatakan perseroan berhasil meningkatkan kinerja dan menjalankan kegiatan operasional tetap efisien.

"Sehingga, marjin EBITDA terus meningkat dari tahun ke tahun,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima Bisnis, Kamis, (10/4/2014).

Untuk memperkuat posisinya di industri media nasional, Intermedia anak usahanya, ANTV, bakal memanfaatkan momentum Piala Dunia 2014.

Di masa mendatang, Intermedia tetap mengandalkan peluncuran program-program baru yang diproduksi secara in-house untuk terus meningkatkan pangsa pasar dan pendapatan. Pada akhir 2013, jumlah produksi in-house ANTV sudah mencapai 68%.

”Tahun ini produksi in-house ANTV kami targetkan dapat meningkat hingga 75% sehingga biaya produksi akan semakin efisien,” ujar Erick.

Menurutnya, perseroan akan tetap menerapkan strategi tiga 3 pilar yang dapat meningkatkan daya saing bisnis.

“Penerapan strategi tiga pilar secara konsisten telah berhasil meningkatkan TV share ANTV pada Maret 2014 menjadi 8,7% dari rerata 2013 sebesar 6,7%. ANTV pun telah menembus lima besar televisi nasional terkemuka," tutur Erick.

Strategi pertama melalui micro-targeting. Perseroan membidik segmen ABCD 5+ dan penonton perempuan dengan menyiarkan konten hiburan dan gaya hidup.

Strategi kedua yakni low cost–high impact. Perseroan fokus memproduksi sebagian besar konten secara in-house.

Produksi in-house memberikan keleluasaan bagi perseroan dalam mengendalikan mutu produk dan memberi fleksibilitas dalam beradaptasi akan perubahan di pasar.

Untuk mendorong efisiensi biaya, Intermedia menggunakan aset yang dimiliki kelompok usaha media VIVA. Semisal, memakai infrastruktur peralatan transmisi dan produksi antarjaringan televisi dan portal berita on-line.

Strategi ketiga yaitu penerapan innovative customer experience. Perseroan memberikan nilai tambah bagi pemirsa melalui distribusi konten di berbagai platform (FTA analog, FTA digital, online/ Internet, dan televisi berbayar). 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor :
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper