Bisnis.com, JAKARTA --PT Bali Towerindo Sentra Tbk. menggelar pencatatan perdana saham hari ini dengan pembukaan harga tertinggi Rp600 dan terendah Rp400.
Emiten berkode BALI itu mematok harga pelaksanaan penawaran saham perdana (IPO) Rp400 per saham. Karena pembukaan harga tertinggi Rp600, 50% lebih tinggi dari harga pelaksanaan IPO, maka BALI terkena auto reject di Rp600.
Bali Towerindo melepas 88 juta saham baru, setara 14,72% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO. Maka, total dana yang diperoleh perseroan sebesar Rp35,2 miliar.
"Dapat minat sangat besar. Pemesanan saham oversubscribed. Itu menunjukkan masih tingginya minat investor pasar modal terhadap perusahaan yang relatif kecil," tutur Jap Owen Ronadhi, Direktur Utama Bali Towerindo, Kamis, (13/3/2014).
Ito Warsito, Direktur Utama Bursa Efek Indonesia, menuturkan berkaca pada tahun pemilu 2004 dan 2009, perdagangan saham di BEI tetap semarak. Pada 2004 indeks meningkat 44,5% dan 2009 indeks naik 87%.
"Kami tetap berharap tren indeks naik. Ini waktu yang tepat bagi BALI untuk mencatatkan diri hari ini," ujar Ito.