Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Minyak Tergelincir

Harga minyak dunia turun pada Rabu (Kamis pagi WIB), karena para investor mempertimbangkan berita tentang peningkatan persediaan minyak AS dan terus mewaspada krisis di Ukraina.

Bisnis.com, NEW YORK - Harga minyak dunia turun pada Rabu atau Kamis (6/3/2014) pagi WIB, karena para investor mempertimbangkan berita tentang peningkatan persediaan minyak AS dan terus mewaspada krisis di Ukraina.

Per barel minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman April, kontrak berjangka acuan AS, berakhir pada US$101,45 turun US$1,88  dari penutupan Selasa (4/3/2014) di New York Mercantile Exchange.

Di perdagangan London, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman April merosot US$1,54  menjadi menetap di US$107,76  per barel.

Departemen Energi AS (DoE) mengatakan persediaan minyak mentah komersial negara itu naik 1,4 juta barel dalam pekan yang berakhir 28 Februari.

Itu lebih besar daripada konsensus perkiraan para analis naik 1,0 juta barel, menunjukkan permintaan lemah dari yang diharapkan untuk konsumen minyak mentah terbesar dunia tersebut.

"Penumpukan stok 1,4 juta barel mencerminkan dampak gabungan dari impor yang lebih besar dan permintaan yang lebih rendah," kata analis BNP Paribas.

Analis independen Andy Lipow mengatakan penumpukan minyak mentah karena perlambatan aktivitas kilang selama musim pemeliharaan, terutama di sepanjang Gulf Coast.

Produk distilasi (sulingan), yang mencakup minyak pemanas dan bahan bakar diesel, secara tak terduga naik sebesar 1,4 juta barel, bukan jatuh 1,1 juta seperti yang diperkirakan.

Minyak mentah berjangka juga mundur karena kekhawatiran konflik bersenjata langsung antara Rusia dan Ukraina mendingin, tetapi analis mengatakan kehadiran pasukan yang didukung Rusia di Krimea di negara itu masih memberikan dukungan harga.

"Aliran (pengiriman minyak dan gas) normal yang sedang berlangsung melalui Ukraina dan prospek pemulihan produksi minyak di Libya pada minggu depan mendorong aksi jual di pasar Brent, dengan tekanan penurunan tidak langsung juga pada pasar AS," kata Tim Evans dari Citi Futures.

Pasar minyak telah melonjak pada Senin (3/3) ke tingkat tertinggi tahun ini, ketika krisis Ukraina menimbulkan kekhawatiran tentang gangguan pasokan energi.

Pasar juga terpukul pada Rabu oleh kekhawatiran baru atas pertumbuhan ekonomi di China.

Kongres Rakyat Nasional China memulai pertemuan tahunan pada Rabu, dengan Perdana Menteri Li Keqiang mengatakan pemerintah menargetkan pertumbuhan 7,5 pada 2014, dibandingkan dengan pertumbuhan 7,7 persen yang tercatat pada 2013 dan 2012. (Antara/AFP)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Martin Sihombing

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper