Bisnis.com, JAKARTA - PT.Express Transindo Utama Tbk (TAXI) tengah mengkaji skema pembiayaan belanja modal (capital expenditure/capex) tahun ini, salah satu opsi yang dipertimbangkan perseroan adalah penerbitan obligasi dengan nilai hingga Rp1 triliun.
Presiden Direktur TAXI Daniel Podiman menjelaskan pada tahun ini perseroan membutuhkan capex setidaknya Rp600 miliar yang akan digunakan untuk penambahan paling sedikit 2.000 armada baru dan penambahan enam hingga tujuh pool taksi baru di wilayah Jabodetabek.
“Kami sedang mengkaji pendanaan mana yang paling murah, apalagi saat ini suku bunga pinjaman sangat tinggi, jadi harus lebih berhati-hati,” ujarnya di Jakarta, Jumat (28/2).
Daniel menambahkan opsi eksternal yang paling memungkinkan dipilih perusahaan yang bergerak dalam jasa transportasi tersebut saat ini adalah menerbitkan obligasi, dengan target raupan dana sekitar Rp750 miliar hingga Rp1 triliun.
Adapun, pada tahun lalu, perseroan memilih skema pendanaan berupa pinjaman perbankan dengan nilai Rp250 miliar hingga Rp300 miliar untuk memenuhi capex sebanyak Rp500 miliar.
William Surya Wijaya, analis Indosurya Securities, menilai sumber pendanaan eksternal melalui obligasi bisa menjadi pilihan, hanya saja perlu diperhatikan jangka waktu penerbitan obligasi tersebut. Pasalnya suku bunga diprediksi akan turun seiring dengan membaiknya data-data perekonomian Indonesia.
Jika terlanjur mengeluarkan obligasi bertenor panjang saat suku bunga sedang tinggi seperti saat ini hal itu bisa membebani perseroan dalam jangka panjang. “Sumber pembiayaan eksternal yang paling efektif dalam waktu dekat ini adalah dengan rights issue, tetapi itu juga harus diperhatikan karena efek delusi terhadap saham,” katanya pada Bisnis, Minggu (2/3).