Bisnis.com, NEW YORK - Minyak mentah AS ditutup di atasUS$ 100 per barel pada Senin (Selasa padi WIB) untuk pertama kalinya tahun ini, karena para pedagang menunggu kesaksian Ketua Federal Reserve Janet Yellen kepada Kongres pekan ini.
Kontrak berjangka utama New York, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Maret, menetap di US$100,06 per barel, naik 18 sen dari penutupan Jumat (7/2/2014).
Sementara itu, patokan Eropa, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Maret, turun 94 sen menjadi berakhir pada US$108,63 per barel di perdagangan London.
Pasar siap untuk mendengar kesaksian Yellen, yang mengambil tampuk pimpinan The Fed mulai 1 Februari, kepada Kongres pekan ini dalam penjelasan semi-tahunan bank sentral AS tentang keadaan ekonomi dan arah kebijakan moneter.
Sidang pertama Yellen akan digelar pada Selasa di DPR AS, dengan perhatian pada bagaimana ia melihat laporan pekerjaan bulanan lemah dua bulan berturut-turut yang dirilis pada Jumat, dan bagaimana hal itu akan mempengaruhi penarikan Fed pada operasi stimulusnya.
"Pelemahan dua laporan gaji (payroll) terakhir mungkin tidak cukup membujuk Fed untuk menghentikan sementara program pengurangan stimulusnya (tapering)," kata Ian Shepherdson dari Pantheon Macroekonomics.
Harga WTI juga mendapatkan dukungan dari ekspektasi penurunan besar stok minyak mentah di Cushing, Oklahoma, terminal yang pada Januari meluncurkan operasi bagian selatan saluran pipa Keystone XL, James Williams dari WTRG Economics mengatakan.
Saluran pipa, yang membawa minyak mentah dari Cushing ke kilang-kilang Gulf Coast di Texas memiliki kapasitas diproyeksikan sebesar 700.000 barel per hari.