Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indeks Mata Uang Utama Terperosok, Sebelum Testimoni Yellen

Indeks acuan volatilitas mata uang utama jatuh ke level terendah dalam lebih dari 2 minggu sebelum Ketua Federal Reserve Janet Yellen memberikan laporan kebijakan moneter pertamanya kepada Kongres pada Selasa (11/2/2014) pukul 8.30 waktu AS.
Indeks JPMorgan G7 Volatility jatuh menjadi 7,83% pada pukul 05:00, Selasa (11/2) waktu New York, merupakan level terendah atas dasar penutupan sejak 22 Januari. /bisnis.com
Indeks JPMorgan G7 Volatility jatuh menjadi 7,83% pada pukul 05:00, Selasa (11/2) waktu New York, merupakan level terendah atas dasar penutupan sejak 22 Januari. /bisnis.com

Bisnis.com, NEW YORK - Indeks yang mengukur volatilitas mata uang utama jatuh ke level terendah dalam lebih dari 2 minggu sebelum Ketua Federal Reserve Janet Yellen memberikan laporan kebijakan moneter pertamanya kepada Kongres pada Selasa (11/2/2014) pukul 8.30 waktu Amerika Serikat.

Mata uang Jepang menguat terhadap sebagian besar dari 16 mata uang utama walaupun setelah Menteri Keuangan mengatakan defisit transaksi berjalan Jepang melebar menyentuh rekor tertinggi. Krone Norwegia melonjak paling tinggi dalam 3 mingguu terhadap euro setelah percepatan inflasi.

Dolar Australia jatuh karena Toyota Motor Corp. mengatakan akan menghentikan aktivitas produksi mobil pada 2017. Forint Hungaria dan rand Afrika Selatan memimpin kerugian di antara mata uang pasar negara berkembang.

“Fokus pekan ini akan sangat tertuju pada testimoni pertama Janet Yellen sebagai Ketua the Fed di depan kongres,” kata Robert Lynch, ahli strategi mata uang HSBC Holdings Plc di New York dalam sebuah catatan.

Menurutnya, komentar Yellen dalam beberapa bulan terakhir menunjukkan bahwa ketua the Fed ini lebih berpihak pada pengurangan stimulus secara bertahap yang saat ini dijalankan.

“Yellen dapat dengan mudah menunjukkan data pekerjaan yang lemah dan beberapa indikator ekonomi lainnya guna mendukung pandangan dia,” kata Lynch.

Indeks JPMorgan G7 Volatility jatuh menjadi 7,83% pada pukul 05:00, Selasa (11/2) waktu New York, merupakan level terendah atas dasar penutupan sejak 22 Januari.

Sementara itu, Yen sedikit berubah pada 102,26 per dolar, setelah sebelumnya sempat meluncur ke 102,64, merupakan level terlemah sejak 31 Januari. Mata uang Jepang ini sedikit berubah pada 139,54 per euro setelah sempat turun 1,6% pada 2 hari sebelumnya. Euro naik 0,1% menjadi US$1,3646.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fatkhul Maskur
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper