Bisnis.com, JAKARTA - PT Tunas Alfin Tbk. (TALF) resmi menjadi emiten baru kelima Bursa Efek Indonesia pada 2014.
Emiten penyandang kode saham TALF itu akhirnya relisting sejak keluar dari daftar saham di bursa efek (delisting) pada 1 Desember 2009.
“Tadi pagi mereka sudah relisting. Sebelumnya, mereka mini expose pada awal pekan ini,” ujar Hoesen, Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia, Jumat, (17/1/2014).
Jumlah pemegang saham yang memiliki rekening efek di anggota bursa efek sebanyak 600, sehingga Tunas Alfin masuk papan pengembangan.
Produsen produk kemasan itu sebelumnya tercatat di Bursa Efek Surabaya pada 12 Februari 2001. Lantas, pada 1 Desember 2009, perseroan delisting.
Hoesen mengatakan tidak tahu alasan Tunas Alfin baru relisting setelah 4 tahun keluar dari pasar modal.
“Alasan dulu [perseroan delisting] saya tidak paham. Mungkin mereka mau konsolidasi dulu,” ujarnya.
BEI meluluskan permohonan Tunas Alfin untuk relisting karena prospek perseroan itu dinilai bagus. Dalam relisting tidak ada saham baru yang dilepas TALF. Dengan begitu, penjamin emisi tidak diperlukan. Penentuan harga saham mengikuti harga saham saat Tunas Alfin melakukan penawaran umum perdana (initial public offering/ IPO) pada 2001.
BEI mencatat Tunas Alfin merupakan emiten kelima pada tahun ini. Sebelumnya, PT Bank Panin Syariah Tbk. (PNBS), PT Bank Ina Perdana Tbk. (BINA), PT Asuransi Mitra Maparya Tbk. (ASMI), dan PT Capitol Nusantara Indonesia Tbk. (CANI) mencatatkan diri di BEI.