Bisnis.com, JAKARTA — Mendekati akhir tahun saatnya investor merapihkan portofolio investasinya, tetapi indeks harga saham gabungan (IHSG) terus bergerak turun bahkan sudah ke bawah level 4.200.
Apa yang sebaiknya dilakukan oleh investor? Apakah perlu ke luar sejenak dari pasar modal? Atau justru saat yang tepat masuk ke pasar modal melihat level indeks yang terus melemah dan semakin 'murah'? Jika tetap berada di pasar modal, saham apa yang sebaiknya dipilih?
Analis PT MNC Securities Reza Gunawan menilai pelemahan indeks saat ini disebabkan oleh ketidakpastian pemangkasan stimulus di AS yang dibahas dalam rapat The Federal Reserve pada 17-18 Desember 2013.
Indeks, lanjut dia, bisa turun semakin dalam jika pemangkasan stimulus AS dilakukan pada bulan ini. Namun, jika hal tersebut tidak jadi dilaksanakan, indeks bisa kembali menguat.
Di sisi lain, ketidakpastian stimulus AS ini membuat nilai tukar rupiah ikut tertekan terhadap dolar AS.
“Jika Anda baru ingin masuk pasar modal, lebih baik menunggu hasil pertemuan The Fed. Namun, jika Anda sudah terlanjur 'nyangkut' di pasar modal, apalagi bagi Anda yang masuk saat indeks di level yang lebih tinggi [dari level saat ini], lebih baik Anda tetap di pasar modal dan tidak terburu-buru ke luar,” tuturnya.
Menurut Reza, kondisi pasar modal saat ini lebih cocok bagi investor dengan orientasi jangka panjang, minimal 5 bulan. Dan sangat tidak disarankan untuk trading.
Sementara itu, untuk merapihkan portofolio, Reza menyarankan untuk memburu saham-saham bluechip. Atau saham perusahaan yang memiliki rekam jejak dan potensi pertumbuhan kinerja yang tinggi serta sedikit bahkan tidak memiliki utang dalam dolar AS.
“Perlu diingat, tekanan IHSG saat ini terjadi karena sentimen luar. Dan tidak hanya Indonesia, tetapi bursa Asia lainnya juga rata-rata tertekan. Sementara itu, fundamen emiten kita [di Indonesia] masih bagus dan prospektif. Jadi potensi penguatan masih ada,” tambahnya.
Seperti diketahui IHSG terus tertekan pada hari ini, setelah dibuka melemah 0,41% ke level 4.157,76, indeks bahkan sempat menyentuh 4.121, 87.