Bisnis.com, JAKARTA - Produsen kertas PT Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk. (KBRI) akan melakukan revitalisasi PM-1 menggunakan deinking plant agar bahan baku menjadi lebih mudah diperoleh di pasaran dengan harga yang lebih murah.
Sekretaris Perusahaan Kertas Basuki Budi Priyadi mengatakan perseroan berencana untuk memodifikasi mesin produksi yang dibangun pada 1964 itu agar mampu memproduksi jenis kertas lain dengan kualitas dan nilai tambah yang lebih tinggi.
Dalam rencana revitalisasi mesin itu, pihaknya telah memperoleh fasilitas kredit dari Bank Capital senilai Rp70 miliar. Selama ini, biaya pemeliharaan dan perbaikan PM-1 cukup tinggi karena mesin yang sudah uzur.
Menurutnya, terbatasnya ketersediaan bahan baku afval di pasaran mengakibatkan pasokan bahan baku tersendat yang pada akhirnya menyebabkan rendahnya hasil produksi PM-1.
“Mesin PM-1 tidak mampu memproduksi kertas jenis lain dengan kualitas dan nilai tambah yang lebih tinggi,” tuturnya, Rabu (11/12/2013).
Kertas Basuki mencatat pendapatan usaha Rp10,5 miliar per 30 September 2013 atau turun 24,4% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu Rp34,8 miliar.
Perseroan terpaksa menanggung rugi bersih Rp13,3 miliar pada periode tersebut, padahal sebelumnya mampu mencetak laba Rp47,5 miliar.