Bisnis.com, TOKYO - Saham Asia jatuh, dengan indeks patokan menuju penutupan terendah dalam hampir 3 minggu . Dolar Australia melemah setelah pertumbuhan negara itu melambat, sementara itu minyak naik untuk hari keempat di New York.
Indeks MSCI Asia Pacific merosot 0,7% pada pukul 13:53 di Tokyo. Topix Jepang turun 1,2% dan indeks Hang Seng di Hong Kong turun 0,4%. Indeks berjangka Standard & Poor 500 (SPX) naik 0,1%. Mata uang Aussie turun 0,8% versus greenback dan dolar Selandia Baru melemah 0,6%. Minyak mentah naik ke tertinggi 5 minggu.
Ekonomi Australia tumbuh lebih lambat dari yang diperkirakan 0,6% pada kuartal terakhir dari 3 bulan sebelumnya, sementara itu Presiden China Xi Jinping mengatakan lingkungan untuk pembangunan ekonomi dan sosial tahun depan tidak optimis.
Pekerjaan AS dan data penjualan rumah baru hari ini dapat memberikan petunjuk kapan Fed akan memangkas stimulus moneter, sementara itu kawasan euro juga melepaskan data produk domestik bruto.
"Valuasi telah membuat saham, bersama dengan logam mulia, aset yang paling rentan terhadap tahap awal dari perubahan kebijakan moneter," kata Ric Spooner, analis kepala pasar di CMC Markets Plc yang berbasis di Sydney. "Pembeli menjadi berhati-hati pada valuasi saat ini, dan siap untuk menunggu pullback sebelum menambah portofolio."
Sekitar dua saham turun untuk satu yang naik di indeks MSCI Asia Pacific, yang telah memperoleh 8,8% tahun ini karena bank sentral meningkatkan stimulus untuk mendukung pertumbuhan global.
Indeks diperdagangkan kemarin 13 kali dari laba yang diproyeksikan untuk 12 bulan ke depan, menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg.