Bisnis.com, JAKARTA- Produsen semen yang berada di bawah Heidelberg Group, PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (INTP) menyiapkan belanja modal (capital expenditure/capex) senilai Rp4 triliun hingga Rp5 triliun untuk pengembangan usaha tahun depan.
“Seluruh dananya menggunakan kas murni,” ujar Direktur Keuangan Indocement Tju Lie Sukanto seperti diberitakan Bisnis Indonesia, Jumat (29/11/2013).
Belanja modal tersebut akan digunakan untuk pembangunan pabrik semen terintegrasi di Citeureup, Kabupaten Bogor dengan kapasitas 4,4 juta ton. Pabrik tersebut direncanakan selesai pengerjaannya pada 2015. Proyek ini ditaksir menghabiskan investasi Rp5,5 triliun hingga Rp6,5 triliun.
Indocement akan menggenjot roduksi menjadi 20,5 juta ton pada tahun depan seiring dengan beroperasinya unit penggilingan semen (cement mill) akhir tahun ini.
Sekretaris Perusahaan Indocement Tunggal Prakarsa Sahat Panggabean mengatakan saat ini pabrik berkapasitas 1,9 juta ton itu sedang memasuki tahap finalisasi.
“Saat ini, Indocement memiliki kapasitas produksi sebesar 18,6 juta ton. Dengan beroperasinya cement mill, kapasitas produksi kami akan meningkat 10% menjadi 20,5 juta ton,” katanya.
Untuk menggenjot produksi, produsen semen merek Tiga Roda itu memulai pembangunan pabrik baru dengan melakukan peletakan batu pertama (groundbreaking) pabrik ke-14 atau disebut dengan Proyek P-14, yang berlokasi di Citeureup, Kabupaten Bogor, bulan lalu.
Pembangunan konstruksi pabrik dilakukan oleh PT Sinoma Engineering Indonesia. Sementara itu, penyedia peralatan, konstruksi, dan pelaksana proyek adalah Tianjin Cement Industry Design and Research Institute Co. Ltd.