Bisnis.com, JAKARTA—Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) turun ke level terendah dalam kurun hampir enam bulan menyusul meningkatnya jumlah cadangan dan produksi.
Sementara itu, kontrak komoditas tersebut turun 1,5% dan selisih harga WTI dengan Brent meningkat ke level tertinggi dalam delapan bulan.
Suplai dilaporkan naik 2,95 juta barel menjadi 391,4 juta pekan lalu atau naik hingga hari kesepuluh, menurut Lembaga Informasi Energi AS. Sedangkan produksi minyak mentah AS naik 45.000 barel per hari menjadi 8,02 juta. Angka itu merupakan yang paling tinggi dalam kurun hampir 25 tahun dan selisih Brent terhadap WTI melaju ke US$19.
“Suplai minyak mentah naik akibat lonjakan produksi yang kami yakini tidak akan berhenti dalam waktu dekat,” ujar Chip Hodge. Hodge menangani portofolio obligasi sumber daya alam senilai US$9 miliar sebagai senior managing director pada Manulife Asset Management di Boston.
WTI untuk pengiriman Januari turun US$1,38 menjadi US$92,30 per barel di bursa New York Mercantile Exchange sebagaimana dikutip Bloomberg, Kamis (28/11/2013). Sedangkan volume seluruh kontrak tercatat 22% di bawah rata-rata 100 hari pada pukul 14.52 waktu setempat atau pukul 01.52 WIB.
Brent untuk pembayaran Januari naik 43 sen atau 0,4% menjadi US$111,31 per barel di bursa London ICE Futures Europe.