Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Setelah IPO, Grand Kartech (KRAH) Siap Rights Issue Tahun Depan

PT Grand Kartech Tbk. (KRAH) membuka opsi menerbitkan saham baru (rights issue) tahun depan untuk membiayai rencana pengembangan bisnis perseroan.
Presiden Direktur PT Grand Kartech Tbk Kenneth Sutardja (dari kiri), Direktur Sales dan MArketing (tidak terafiliasi) Stefan Muenker dan Direktur Utama PT Investindo Nusantara Sekuritas Andaka Gunawan berbincang usai penawaran umum perdana saham PT. Grand Kartech Tbk di Jakarta, belum lama ini./Bisnis-Nurul Hidayat
Presiden Direktur PT Grand Kartech Tbk Kenneth Sutardja (dari kiri), Direktur Sales dan MArketing (tidak terafiliasi) Stefan Muenker dan Direktur Utama PT Investindo Nusantara Sekuritas Andaka Gunawan berbincang usai penawaran umum perdana saham PT. Grand Kartech Tbk di Jakarta, belum lama ini./Bisnis-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA—Perusahaan rekayasa dan manufaktur PT Grand Kartech Tbk. (KRAH) membuka opsi menerbitkan saham baru (rights issue) tahun depan untuk membiayai rencana pengembangan bisnis perseroan.

Perusahaan yang berdiri sejak 1990 itu telah meraup dana segar Rp45 miliar dari penawaran saham perdana (initial public offering/IPO), yang mulai dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (8/11/2013).

Dalam aksi korporasi tersebut, perseroan melepas 163.640.000 saham atau 16,85% dari total modal yang disetor penuh dengan harga IPO Rp275 per saham.

Presiden Direktur Grand Kartech Kenneth Sutardja mengatakan pihaknya memilih sumber dana dari pasar modal karena untuk investasi jangka panjang, seperti pembangunan pabrik.

Investasi bangun pabrik itu long term jadi jangan dari uang panas. Pinjaman bank itu untuk suatu proyek saja,” katanya, Minggu (10/11/2013).

Grand Kartech mengincar lokasi pabrik berikutnya di dua daerah, yakni Balikpapan (Kalimantan Timur) dan Surabaya (Jawa Timur).

Hal itu disebabkan dua lokasi itu berdekatan dengan klien perseroan. Selain itu, perseroan sudah memiliki kantor di wilayah tersebut.

Di Balikpapan dekat dengan industri pertambangan batu bara, sedangkan di Surabaya seperti Jakarta, banyak general industry,” jelasnya.

Menurutnya, lahan yang dibutuhkan untuk masing-masing pabrik minimal 1 hektare. Dia memproyeksikan investasi untuk satu pabrik mencapai Rp70 miliar—Rp150 miliar.

Dia menegaskan besaran target raupan dana right issue akan disesuaikan dengan investasi pabrik tersebut. “Saya pikir begitu dana right issue sebesar investasi pabrik,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Herdiyan
Editor :
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper