Bisnis.com, JAKARTA– Harga karet turun untuk pertama kalinya dalam 4 hari terakhir yang dipicu spekulasi Federal Reserve bakal mengurangi stimulus moneternya pada AS (tapering) lebih cepat dari perkiraan semula.
Kontrak karet untuk pengiriman April tercatat turun 0,23% menjadi 261 yen per kilogram di Tokyo Commodity Exchange malam ini jam 20:15 WIB, Kamis (31/10/2013).
Trader dari Yutaka Shoji Co., Megumi Saito mengatakan spekulasi the Fed tersebut berekses negatif pada harga karet.
“Peningkatan pasokan juga turut menekan harga,” katanya seperti dikutip Bloomberg.
Data dari Rubber Trader Association of Japan menunjukkan, persediaan karet Jepang tercatat naik 21% menjadi 5.314 ton pada 20 Oktober. Adapun data dari Macquarie Group menyatakan, pasar akan mengalamisurplus karet tahun ini dan tahun depan, walaupun di bawah 250.000 ton. Sementara itu, konsumsi karet diperkirakan tumbuh sekitar 2,8% tahun ini dan 3,4% tahun depan.
Sementara itu, karet untuk pengiriman Mei di Shanghai Futures Exchange tercatat turun 1,7% menjadi 19,725 yuan (US$3.237) per ton. Karet free-on-board Thailand turun 0,3% menjadi 78,10 baht (US$2,51) per kilogram hari ini berdasarkan data dari Rubber Research Institute Thailand.