Bisnis.com, LONDON – Harga emas terombang-ambing di dekat level tertinggi selama 5 pekan terakhir yang dipicu spekulasi Federal Reserve bakal meneruskan stimulus moneternya untuk AS melalui Fed Market Open Committee (FOMC).
Emas untuk pengiriman Desember tercatat naik 0,33% menjadi US$1.349,90 per troy ounce (Rp484.398,11 per gram) di Commodity Exchange New York.
Adapun emas spot naik 0,39% menjadi US$1.350,29 per troy ounce (Rp484.538,07 per gram) jam 19:19 WIB, malam ini, Rabu (30/10/2013).
Sementara itu, nilai dolar mengiat ke titik tertinggi selama 2 pekan terakhir di Bloomberg Dollar Index jelang keputusan the Fed pada FOMC yang akan diumumkan Kamis (31/10/2013) dini hari.
Emas akan membukukan penurunan harga tahunan perdana sejak 13 tahun terakhir. Hal ini dipicu berkurangnya minat pelaku pasar terhadap emas sebagai alternatif investasi.
Analis dari AnandRathi Commodities Ltd. menyatakan dalam risetnya, pasar akan terfokus pada hasil keputusan FOMC.
“Ekspektasi pasar sangat kuat bahwa the Fed akan meneruskan quantitative easing-nya. Di Asia, permintaan emas fisik menunjukkan perlambatan,” kata riset tersebut, seperti dirilis dari Bloomberg hari ini, Rabu (30/10/2013). (ra)