Bisnis.com, JAKARTA— Harga kedelai naik ke level tertinggi dalam lima pekan, sedangkan harga jagung menguat karena spekulasi China melakukan pembelian dalam jumlah besar dari pasar Amerika Serikat yang menjadi eksportir terbesar dunia.
China memborong jagung sebanyak 20 kapal dari AS pada Oktober, menurut Shanghai JC Intelligence Co. sebagaimana dikutip Bloomberg, Jumat (18/210/2013). Suplai yang dikirim ke China tercatat senilai US$2,40 per bushel lebih murah dari harga domestik, menurut Linn Group.
Harga kedelai AS untuk ekspor tercatat US$1,25 per bushel atau lebih murah dari pasokan dari Brasil sehingga mendorong laju permintaan, menurut the researcher said. Penghenatian layanan pemerintah AS selama 16 hari yang berakhir kemarin telah membuat data harga komoditas dan penjualan ekspor menjadi terbatas.
“Harga naik akibat spekulasi China memborong lebih dari 3 juta ton kedelai, dan lebih dari 2,5 juta ton jagung AS dalam tiga pekan ini,” ujar Roy Huckabay, seorang executive vice president pada Linn Group.
Kontrak kedelai untuk pengiriman November naik 1,3% dan ditutup pada US$12,9325 per bushel pada pukul 13.15 atau pukul 12.15 WIB di bursa Chicago Board of Trade atau yang tertinggi sejak 12 September.
Kontrak jagung untuk pengiriman Desember naik 0,1% menjadi US$4,43 per bushel di Chicago atau menuju peningkatan pertama per pekan dalam tiga pekan.