Bisnis.com, JAKARTA - Adanya spekulasi debt ceiling (pagu utang) dan melambatnya tapering (pengurangan stimulus) membuat indeks harga saham gabungan (IHSG) kembali menguat dan investor asing mencetak aksi beli bersih sebesar Rp272 miliar di pasar reguler.
“Setelah adanya rencana pertemuan antara Obama dengan beberapa orang dari kubu partai Republik, para investor mulai yakin debt ceiling AS bakal disetujui,” ujar Kepala Riset PT MNC Securities Edwin Sebayang, Kamis (10/10).
Edwin menambahkan, saat ini optimisme pasar sedang terjadi terkait kondisi ekonomi AS. Hal itu karena selain adanya spekulasi debt ceiling, pasar juga merespon positif akan pencalonan Janet Yellen yang bakal menggantikan Ben S. Bernanke.
“Yellen dikenal sebagai ekonom yang super ultra orthodox, dalam hal ini ia cenderung pro-growth [pro-pertumbuhan] dan bakal meneruskan stimulus. Dia diproyeksi dapat menurunkan tingkat pengangguran AS dan menaikkan inflasi,” jelas Edwin.
Lebih lanjut, terkait pergerakan IHSG pada Jumat (11/10) Edwin memprediksi bakal terjadi penguatan lanjutan. Hal itu karena sentimen global dan domestik yang saat ini positif.
“Nanti akan ada rilis laporan keuangan dan outlook dari beberapa bank besar AS, salah satunya JP Morgan. IHSG saya perkirakan bakal bergerak di kisaran 4.450-4.550 pada perdagangan besok [hari ini],” tutur Edwin.
Senada dengan Edwin, Ekonom Samuel Asset Management Lana Soelistianingsih mengatakan sentimen global terkait ekonomi AS saat ini semakin membaik. Pasar optimistis akan proyeksi debt ceiling dan tapering.
“Sementara kepercayaan investor terkait prospek Indonesia juga membaik. Hal ini terlihat dari imbal hasil obligasi yang turun dari 8,01% menjadi 7,9%. Menunjukkan risiko pasar yang menurun,” jelas Lana kepada Bisnis, Kamis (10/10).
Pada perdagangan Kamis lalu indeks menguat 1,66% ke 4.486,68 dan tercatat dengan frekuensi dagang 153.360 kali. Perdagangan mencetak total volume di pasar reguler dan negosiasi sebesar 5,04 miliar saham.
Selain itu tercatat sebanyak 157 saham naik, 104 saham turun, 87 tak bergerak, dan 136 tak ditransaksikan. Transaksi yang dibukukan senilai Rp6,12 triliun, terdiri dari transaksi di pasar reguler Rp4,93 triliun dan pasar negosiasi Rp1,19 triliun.
Lebih lanjut, pergerakan bursa saham regional Asia tercatat variatif, indeks Hang Seng Hongkong turun 0,36%, indeks Nikkei Jepang menanjak 1,12%, dan indeks Straits Times Singapura menguat 0,48%.