Bisnis.com, CHICAGO - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir turun pada Jumat (Sabtu pagi WIB), karena dolar AS menguat, mengakhiri sepekan dengan kerugian 2,2%.
Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Desember turun US$7,7 (0,58%), menjadi ditutup pada US$1.309,9 per onunce.
Meskipun diperdagangkan lebih rendah untuk sebagian besar minggu ini, dolar AS bergerak lebih kuat pada Jumat, menawarkan beberapa dukungan untuk emas.
Pemerintah AS telah menutup sementara sebagian operasinya selama empat hari. Karena itu, laporan bulanan ketenagakerjaan AS yang diawasi ketat tidak dirilis pada Jumat.
Tetapi karena penghentian kegiatan sementara pemerintah AS itu, orang mulai percaya bahwa Federal Reserve mungkin tidak memutuskan untuk mengurangi program pembelian obligasinya pada pertemuan berikutnya akhir bulan ini, yang pada gilirannya akan menahan penurunan harga emas.
Para analis pasar berpendapat bahwa investor spekulatif adalah pembeli utama di pasar emas dalam dua hari terakhir. Sebaliknya, ETF (exchange-traded funds) emas melaporkan penjualan 5,7 ton emas dalam dua hari terakhir.
The Financial Times pada Kamis melaporkan bahwa dukungan China untuk emas kemungkinan memudar.
Perak untuk pengiriman Desember merosot 3,4 sen (0,16%), menjadi ditutup pada US$21,752 per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari naik US$14,7 (1,07%), menjadi ditutup pada US$1.388 per ounce.(antara/xinhua/yus)