Bisnis.com, JAKARTA - Penguatan indeks harga saham gabungan (IHSG) kembali berlanjut dipimpin oleh kenaikan sektor pertambangan hingga 2,48%. Adanya shutdown AS disinyalir membuat investor berspekulasi untuk beralih ke komoditas.
“Sebenarnya penguatan saham tambang saya lihat hanya sesaat saja. Lebih ke spekulasi tentang shutdown AS yang membuat ekonomi melambat dan peralihan investasi ke komoditas,” ujar Kepala Riset PT Trust Securities Reza Priyambada, Kamis (3/10/2013).
Sementara terkait penguatan IHSG sejak awal pekan ini, dirinya menganggap tren bullish saat ini cenderung jangka pendek. Menurutnya, untuk tren bullish jangka panjang belum bisa dipastikan.
“Untuk saat ini, tren penguatan masih jangka pendek tampaknya. Namun peluang penguatan lanjutan masih tetap ada, selama indeks selalu ditutup di atas level 4.385,” tuturnya.
Dia menjelaskan data ekonomi Indonesia yang membaik dapat terus menopang pergerakan indeks saat ini. Adanya deflasi dan surplus neraca perdagangan membuat investor domestik semakin percaya diri untuk membeli saham.
“Untuk investor asing, masih melakukan aksi jual. Kemungkinan mereka masih khawatir akan adanya shutdown AS, ditambah proyeksi debt ceiling [pagu utang]".
Reza menambahkan untuk perdagangan selanjutnya, data klaim pengangguran dan factory order AS dapat menjadi penggerak pasar global. Sementara sentimen domestik dapat terdongkrak penguatan lanjutan rupiah.