Bisnis.com, JAKARTA— Kalangan investor dinilai tidak perlu khawatir dengan sejumlah peristiwa terkait ekonomi yang terjadi di Amerika Serikat akhir-akhir ini.
Staf Unit Edukasi Bursa Efek Indonesia (BEI) Deri Yustria mengatakan apalagi jika fundamental saham yang dimiliki investor memang bagus.
“Tak perlu panik,” kata Deri saat ditemui di Gedung BEI hari ini, Kamis (3/10/2013).
Dia mengatakan memang banyak kerja sama ekonomi antara Indonesia dan AS, termasuk perdagangan.
Indonesia banyak alokasi ekspornya ke AS, sehingga jika mitra dagang terjadi sesuatu khawatir mempengaruhi kerja sama tersebut.
Seperti keputusan shutdown yang menutup aktivitas pemerintah di bagian yang dinilai tidak esensial, juga dikhawatirkan emiten pengespor ke AS akan menurunkan permintaan barang mereka.
Di samping itu pergerakan rupiah atas dolar AS, juga sangat diperhatikan.
Akibatnya, ujarnya, jika terjadi peristiwa terkait ekonomi di AS, maka memancing kekhawatiran kalangan investor.
“Tapi sebenarnya tidak perlu khawatir, [apalagi jika] lihat dari saham fundamental bagus. Makin lama ekonomi Indonesia makin kuat,” kata Deri.
Seperti diketahui sejumlah peristiwa mempengaruhi pergerakan saham, antara lain ketika bank sentral AS, The Fed mengisyaratkan mengurangi stimulus. Ternyata hal itu tidak dilakukan.
Peristiwa lainnya adalah keputusan shutdown, dan disusul dengan kebijakan terkait batasan utang pemerintah (debt ceiling) AS. (ltc)