Bisnis.com, JAKARTA-Aksi bersih-bersih portofolio alias ‘cuci piring’ di pasar saham diperkirakan berlanjut hingga awal pekan depan pada saat inflasi September diumumkan, sehingga membuat tren pelemahan indeks masih berlanjut.
Setelah menguat ke level 4.670,73 pada 19 September, merespons kebijakan the Fed yang tak jadi melakukan tapering stimulus, indeks harga saham gabungan (IHSG) langsung berbalik arah selama 4 hari berturut-turut.
Pada perdagangan kemarin, indeks longsor 1,20% ke level 4.406,77. Pemodal asing kembali mencetak net sell sebesar Rp571,72 miliar.
Jika diakumulasikan sejak awal pekan ini, investor asing sudah mencetak net sell Rp1,19 triliun. Padahal, sepanjang pekan lalu asing mencetak net buy Rp1,12 triliun.
“Asing masih khawatir dengan kondisi ekonomi AS, sedangkan sentimen domestik masih terkait dengan besaran inflasi, eksporimpor, perkembangan defisit perdagangan, dan current account,” ujar Kepala Riset PT MNC Securities Edwin Sebayang, seperti dilaporkan harian Bisnis Indonesia, Kamis (26/9/2013).
Menurutnya, tren pelemahan indeks masih akan berlanjut hingga Badan Pusat Statistik (BPS) merilis laju inflasi September. “Inflasi secara whole year saya perkirakan 9,35%.
Sementara itu, inflasi September saya prediksi 0,44%,” jelasnya.
Dia menjelaskan asing masih memiliki kemampuan untuk melakukan net sell sehingga dalam kondisi seperti ini investor
harus benar-benar melakukan selective buying atas saham-saham seperti consumer baik retail makanan minuman, toiletries, ataupun retail media.
Selengkapnya baca di harian Bisnis Indonesia edisi cetak hari ini, atau melalui http://epaper.bisnis.com/index.php/ePreview?IdCateg=20130926141