Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Obligasi Seri ORI 010 Ditargetkan Terjual Rp20 triliun

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah menargetkan penjualan obligasi ritel Indonesia (ORI) seri 010 mencapai Rp20 triliun, naik 33,60% dibandingkan dengan target ORI seri 009 tahun lalu sebesar Rp14,97 triliun.

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah menargetkan penjualan obligasi ritel Indonesia (ORI) seri 010 mencapai Rp20 triliun, naik 33,60% dibandingkan dengan target ORI seri 009 tahun lalu sebesar Rp14,97 triliun.

 Anny Ratnawati, Wakil Menteri Keuangan mengatakan target penjualan ORI tahun ini menjadi target terbesar dalam sejarah penerbitan ORI. Dia optimistis penawaran ORI seri 010 ini akan banyak diserap investor ritel baik asing maupun lokal.
 
“Kami harap ini ORI ini bisa diserap investor domestik Indonesia. Kami juga memperluas pasar dengan menyasar investor kecil seperti ibu rumah tangga, dan pegawai muda,” ujarnya, dalam acara Mangrove untuk Bumi Indonesia hari ini, Jumat (20/9/2013).
 
Pemerintah menawarkan ORI010 bertenor tiga tahun dengan tingkat kupon 8,50%, lebih tinggi dari ORI090 tahun lalu yang memiliki tingkat kupon 6,25%. Pembayaran kupon akan dilakukan pada 15 setiap bulan dan pembayaran kupon pertama kali pada 15 November 2013.
 
Obligasi ritel yang jatuh tempo pada 15 Oktober 2016 dapat didapatkan masyarakat umum dengan minimum pemesanan Rp5 juta dan maksimum mencapai Rp3 miliar. Masa penawaran akan berlangsung pada 20 September 2013 hingga 5 Oktober 2013.
 
Sementara, tanggal penjatahan 7 Oktober 2013, dengan agenda setelmen pada 9 Oktober 2013. Di lain sisi, agen penjual yang telah ditunjuk sebanyak 20 agen, lebih kecil dibandingkan ORI090 sebesar 22 agen.
 
Sebanyak 20 agen tersebut a.l Citibank, PT Bank ANZ Indonesia, PT Bank Bukpoin Tbk, PT Bank Central Asia Tbk, PT Bank CIMB Niaga Tbk, PT Bank Danamon Indonesia Tbk, PT Bank International Indonesia Tbk, PT Bank Mandiri Tbk, PT Bank Negara Indonesia Tbk, PT Bank OCBC NISP Tbk, PT Bank Panin Tbk, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk, PT Bank Permata Tbk, PT Bank Rakyat Inonesia, PT Bank UOB Indonesia, PT Danareksa Sekuritas, PT Mandiri Sekuritas, PT Trimegah Securities Tbk, Standard Chartered Bank dan The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd.
 
Dalam mekanisme penerbitan ORI010, pemerintah menggunakan metode coupon holding period. Penerapan aturan holding period bertujuan memperluas basis investor individu dan mengedukasi investor untuk berinvestasi lebih lama pada instrumen surat utang.
 
Sementara itu, Direktur Surat Utang Negara Dirjen Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan Loto Srianita Ginting mengatakan tujuan penerbitan ORI010 adalah untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan APBN-Perubahan 2013
 
“Ini juga bagian dari pengembangan pasar Surat Utang Negara domestik. Investor domestik merupakan sumber pembiayaan potensial untuk dikelola guna mengurangi peran utang luar negeri secara bertahap dalam pembiayaan APBN,” katanya.
 
Melalui ORI010, lanjutnya, warga negara Indonesia juga diberi kesempatan berperan aktif dalam pembiayaan pembangunan sekaligus memperoleh pendapatan melalui kegiatan investasi pada instrumen yang aman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper