Bisnis.com, JAKARTA -- Keputusan the Fed tidak hanya disambut positif oleh pelaku pasar saham dan rupiah tetapi juga di pasar obligasi dengan kenaikan harga rata-rata sekitar 10 basis poin hingga 70 basis poin.
Menurut data Bloomberg, imbal hasil obligasi acuan bertenor 10 tahun ditutup pada level 7,93% pada Kamis (19/9), atau naik 26 basis poin jika dibandingkan dengan pencapaian pada hari sebelumnya di level 8,19%.
Fakhrul Aufa, analis obligasi PT Penilai Harga Efek Indonesia, menuturkan stimulus the Fed mirip pisau bermata dua yang memiliki efek positif dan negatif bagi emerging market seperti Indonesia.
"Dalam jangka panjang, pemerintah harus menyiaokan langkah khusus untuk menjaga stabilitas pasar," paparnya, Kamis (19/9/2013).
Hal ini, lanjutnya, bisa dilakukan dengan cara memperbesar porsi investor domestik, memperdalam sektor keuangan Indonesia, dan menyiapkan protokol intervensi ketika terjadi volatilitas akibat berhentinya stimulus. (ra)