Bisnis.com, JAKARTA -- Pasar obligasi terus melanjutkan rebound pascakenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI rate).
Menurut data PT Penilai Harga Efek Indonesia (Indonesia Bond Pricing Agency/IBPA), imbal hasil obligasi acuan 10 tahun ditutup pada level 7,92%, atau turun 29 basis poin dari hari sebelumnya.
Wahyu Trenggono, Direktur IBPA, menuturkan rebound yang terjadi di pasar obligasi skunder dalam tiga hari terakhir disebabkan sentimen positif kenaikan BI rate sebagai langkah untuk mengendalikan inflasi.
Menurutnya, saat ini investor asing masih bertahan di obligasi negara karena mempertimbangkan kerugian yang ditimbulkan sejak mereka mulai membeli pada saat harga SUN masih mahal pada awal tahun ini.
“Mereka masih mempertimbangkan untuk keluar sekarang karena kerugiannya bisa bertambah seiring pelemahan rupiah saat ini,” paparnya, Senin (16/9/2013).
Penguatan obligasi negara juga disebabkan sentimen positif dari mundurnya Lawrence Summers dari bursa calon pimpinan the Fed karena dia dianggap kurang mendukung kebijakan pembelian obligasi AS.
Namun, Amir Dalimunthe, Analis Obligasi PT Danareksa Sekuritas, mengungkapkan investor diharapkan tetap waspada karena nilai tukar rupiah terhadap dolar AS masih belum memperlihatkan perbaikan.
“Ini yang masih harus diwaspadai. Volatilitas nilai tukar masih tinggi,” tuturnya. (ra)