Bisnis.com, JAKARTA - Hingga akhir tahun ini, PT Sucorinvest Asset Management memproyeksikan indeks harga saham gabungan (IHSG) berada di level 4.800. Sebelum pasar bergejolak, pihaknya memproyeksikan IHSG berada di level 5.400 – 5.600 pada akhir tahun ini.
Andrew Arya Saputra, Investment Analyst PT Sucorinvest Asset Management, menuturkan optimistis pasar masih dapat bergerak membaik pada Oktober setelah the Fed memastikan kebijakannya dalam mengurangi stimulus moneter untuk membeli surat utang negara tersebut.
Selain itu, investor asing juga masih bertahan di pasar obligasi dan tidak keluar dalam jumlah besar. Kondisi ini, lanjutnya, dapat memberikan optimisme kondisi pasar akan membaik karena pasar obligasi menjadi indikator kondisi makro ekonomi.
“Bank Indonesia juga lebih agresif dalam menjalankan kebijakannya. Semua sudah inline [sesuai ekspektasi],” ujarnya, Rabu (4/9/2013).
Menurutnya, pada semester II/2013, emiten tidak terlalu agresif dalam melakukan aksi korporasi karena situasi pasar kurang kondusif akibat sentimen negatif perekonomian nasional dan kebijakan the Fed terhadap stimulus moneternya.
Namun, lanjutnya, sejumlah perusahaan yang sudah memiliki pembeli strategis (strategic buyer) untuk penawaran saham perdana diyakini masih akan melanjutkan rencana aksi korporasi tersebut. “Kalau yang tidak punya strategic buyer ya harus siap memberikan harga menarik atau diskon,” paparnya.