Bisnis.com, JAKARTA -- Pasar Asia kemungkinan masih melanjutkan penguatan pada hari ini, Jumat (30/8/2013), sedangkan untuk pergerakan rupiah diperkirakan kembali melemah menuju kisaran Rp11.000 hingga Rp.11.200 per dolar Amerika Serikat.
Lana Soelistianingsih, Ekonom PT Samuel Sekuritas Indonesia, menuturkan beberapa isu ekonomi dapat diperhatikan a.l. Bank Indonesia ketatkan rupiah dengan menaikkan suku bunga acuan sebesar 50 basis poin menjadi 7%, FasBI sebesar 50 basis poin menjadi 5,25%, dan lending facility sebesar 25 basis poin menjadi 7%.
"BI juga akan melelang Sertifikat Deposito BI (SDBI) pertama kalinya sebesar Rp.4,98 triliun. Tarikan likuiditas rupiah ini diharapkan bisa menguatkan rupiah," ungkapnya. Jumat (30/8/2013).
Faktor global, lanjutnya, juga patut diperhatikan seperti kondisi ekonomi AS masih menguat, yakni tumbuh 2,5% lebih baik dari estimasi awal 1,7% dan konsensus 2,2%.
Pelemahan keyakinan konsumen di AS karena naiknya suku bunga mortgage dan kekawatiran melonjaknya harga minyak mentah akibat ketidakstabilan di Timur Tengah diperkirakan tidak menganggu pemulihan ekonomi AS dan rencana the Fed mengurangi stimulus moneternya. (ra)