Bisnis.com, JAKARTA - Koreksi pasar tidak hanya dialami saham dan rupiah. Imbal hasil obligasi domestik juga terus tertekan mengikuti sentimen pasar secara keseluruhan.
Destri Damayanti, Kepala Ekonom PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), menuturkan imbal hasil obligasi pemerintah bertenor 10 tahun naik menjadi 8,78% pada jeda perdagangan siang, Rabu (28/8/2013) atau mencapai level tertinggi tahun ini.
"Investor masih menanti keputusan the Fed apakah masih melanjutkan stimulus moneternya. Pasar masih sangat rentan," ungkap Amir Dalimunthe, Debt Research Analyst PT Danareksa Sekuritas, Rabu (28/8/2013).
Nilai tukar rupiah semakin melemah terhadap dolar AS dan ditransaksikan menuju level Rp11.500 per dolar AS pada siang ini.
Berdasarkan data kurs valas Bloomberg, rupiah terpuruk 0,67% ke level Rp11.413 per dolar AS pada pukul 11.47 WIB. Merosotnya nilai tukar rupiah dikhawatirkan dapat meningkatkan currency loss bagi investor.