Bisnis.com, JAKARTA— Kondisi pasar modal Indonesia dalam beberapa waktu ini terus bergerak negatif.
Bahkan dalam 5 hari terakhir indeks harga saham gabungan (IHSG) terus anjlok dan menyentuh level terendah baru dalam setahun.
Harga saham-saham berfundamental bagus memang sudah ter-discount besar. Tetapi apakah saat ini waktu yang tepat untuk masuk ke pasar modal?
Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada menyarankan bagi investor, terutama yang berorientasi jangka panjang, untuk lebih bersabar sedikit jika ingin masuk pasar saham.
Selain faktor domestik berupa tekanan ekonomi, pergerakan IHSG juga tak terlepas dari sentimen asing.
Investor global saat ini masih menanti kepastian The Federal Reserve terkait pengurangan stimulus di AS.
“IHSG ini masih akan berfluktuasi, sampai ada kejelasan dari The Fed kapan pengurangan stimulus dimulai. Apakah benar dimulai September? Selama masih ada ketidakpastian, indeks akan terus bergejolak. Lebih baik tunggu hingga September untuk masuk ke pasar modal,” ujarnya kepada Bisnis, Rabu (28/8/2013).
Dia mengatakan jika keputusan The Fed disambut positif, maka indeks berpotensi rebound minimal ke level 4.200-4.300.
Namun, jika keputusan tersebut disambut negatif, maka indeks berpeluang tertekan lebih dalam dan diperkirakan bisa menyentuh level 3.887.
“Hingga saat ini belum ada trigger positif yang membuat investor kembali ke pasar modal. Fluktuasi masih akan terjadi. Kita harap di September itu sudah mulai stabil [dengan adanya kepastian kebijakan The Fed],” ungkapnya.
Seperti diketahui, kemarin IHSG ditutup anjlok 3,71% ke level 3.967,84. Adapun pada pagi ini, indeks masih tercatat turun 1,65% ke level 3.902,47.