Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wika Beton Terbitkan Surat Utang Rp400 Miliar

Bisnis.com, JAKARTA— PT Wijaya Karya Beton, anak usaha kontraktor pelat merah PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA), berencana menerbitkan surat utang jangka menengah (medium term notes/MTN) I/2013 yang akan diterbitkan dengan nilai maksimum Rp400

Bisnis.com, JAKARTA— PT Wijaya Karya Beton, anak usaha kontraktor pelat merah PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA), berencana menerbitkan surat utang jangka menengah (medium term notes/MTN) I/2013 yang akan diterbitkan dengan nilai maksimum Rp400 miliar pada September 2013 mendatang.

Direktur Keuangan Wijaya Karya Beton (Wika Beton) Entus Asnawi menuturkan dana hasil penerbitan MTN itu akan digunakan untuk kegiatan ekspansi usaha, pembayaran utang, dan akuisisi bisnis.

Meskipun demikian, rencana penerbitan surat utang itu dibayangi oleh kondisi makroekonomi yang sedang tidak stabil, seperti inflasi yang tinggi dan pelemahan nilai tukar rupiah.

“Kondisi itu [makroekonomi] membuat rate tinggi. Namun, perseroan tidak akan membatalkan niat kami itu karena kegiatan ekspansi tidak bisa ditunda lagi seiring dengan meningkatnya permintaan,” tuturnya kepada Bisnis, Selasa (20/8/2013) sore.

PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) telah menetapkan peringkat “idA+” untuk Wika Beton. Peringkat tersebut mencerminkan pentingnya secara strategis Wika Beton bagi perusahaan induk, keunggulan posisi pasarnya yang akan diuntungkan oleh program percepatan pembangunan infrastruktur, serta struktur permodalan yang konservatif dan indikator proteksi arus kas yang baik.

Perusahaan tersebut mengalokasikan anggaran belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp400 miliar sepanjang tahun ini. Dana tersebut akan digunakan untuk penambahan kapasitas produksi pabrik di sejumlah daerah, seperti Karawang, Lampung, Cibinong, dan Binjai.

Khusus untuk penambahan kapasitas produksi, ungkap Entus, perseroan telah menganggarkan dana sebesar Rp100 miliar.

Selain itu, belanja modal itu akan digunakan untuk ekspansi bisnis lainnya, yakni pembelian lahan, akuisisi, dan pembangunan pabrik baru. (ltc)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Herdiyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper