Bisnis.com, JAKARTA— Harga emas di bursa perdagangan berjangka turun untuk kedua kali dalam tiga sesi perdagangan karena investor menunggu hasil pertemuan dua hari pejabat bank sentral AS.
Harga emas naik 8,3% pada Juli dan diperkirakan akan mencapai level tertinggi per bulan sejak Januari 2012. Sementara itu Gubernur Federal Reserve, Ben S. Bernanke mengatakan bulan ini bahwa terlalu dini untuk memutuskan apakah akan memulai memperketat pembelian obligasi pada September.
Sebelumnya pada 19 Juni di mengatakan bahwa pembelian obligasi bisa diperlambat jika kondisi perekonomian membaik.
“Kami melihat pasar limbung sebelum kami mendengar apa keputusan bank sentral AS besok,” ujar Phil Streible, seorang pialang komoditas pada R.J. O’Brien & Associates di Chicago sebagaimana dikutip Bloomberg, Rabu (31/7/2013)
Harga emas untuk pengiriman Desember turun 0,4% dan bertengger di posisi US$1.324,80 per ounce pada pukul 13.44 di bursa Comex New York atau 02.44 WIB. Harga komoditas itu anjlok 21% tahun ini setelah sejumlah investor kehilangan kepercayaan pada aset lindung nilai tersebut akibat spekulasi soal Keputusan bank sentral AS.
Penurunan itu membuat investor dari miliuner John Paulson hingga produsen emas terbebani biaya tinggi. Barrick Gold Plc (ABG), produsen emas dari Tanzania menyatakan menurunkan nilai emasnya sebesar US$727 juta.
Seperti diketahui pertemuan pejabat bank sentral AS akan berlangsung pada Selasa dan Rabu ini di AS.(ltc)