Bisnis.com, JAKARTA—Produksi batu bara perdana proyek Indomet Coal, usaha patungan milik BHP Billiton Ltd (BHP) dan PT Adaro Energy Tbk (ADRO) berpotensi molor dari rencana semula pada kuartal III tahun ini.
Direktur Utama Adaro Energy Garibaldi Thohir mengungkapkan keterlambatan tersebut dalam review bersama BHP yang dilakukan setiap tiga bulan.
Sayangnya, dia enggan merinci penyebab molornya produksi batu bara tersebut.
“Itu yang take lead BHP, saya cuman ikut review setiap 3 bulan. Kalau dari progress yang saya ikuti, kayanya masih belum bisa juga di kuartal III ini,” ujarnya, Rabu malam (24/7/2013).
Meski demikian, Garibaldi mengatakan BHP terus menyiapkan kebutuhan infrastruktur di sana, termasuk menyiapkan kontraktor tambangnya. Di sisi lain, manajemen BHP di Indonesia sulit sekali dimintai keterangan mengenai progress proyek ini.
“Semuanya lagi disiapkan sama BHP, kontraktornya Thiess. Tapi apakah molor jadi ke kuartal IV atau gimana, mesti tanya ke BHP-nya kira-kira progress-nya gimana,” ujar Garibaldi.
Proyek IndoMet Coal dimiliki Adaro Energy 25% dan perusahaan tambang Australia, BHP Billiton 75%. Semula, produksi batu bara pertama diperkirakan bisa dimulai pada kuartal III tahun ini.
Pada 2010, Adaro Energy telah mengakuisisi 25% kepemilikan atas proyek IndoMet Coal dengan mengeluarkan dana sebesar US$350 juta sesudah pajak. Menurut Boy, belum ada dana signifikan lagi yang sudah dikeluarkan oleh Adaro dalam proyek ini, pasca akuisisi.
“Belum, belum. [Keluar dananya] yang dulu yang pas akuisisi saja,” ujar Garibaldi.
Produksi Batu Bara Perdana Indomet Coal Molor
Bisnis.com, JAKARTA—Produksi batu bara perdana proyek Indomet Coal, usaha patungan milik BHP Billiton Ltd (BHP) dan PT Adaro Energy Tbk (ADRO) berpotensi molor dari rencana semula pada kuartal III tahun ini.Direktur Utama Adaro Energy Garibaldi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Vega Aulia Pradipta
Editor : Nurbaiti
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
2 jam yang lalu
Historia Bisnis: Upaya Grup Djarum Jaga Dominasi di BCA
7 jam yang lalu