Bisnis.com, JAKARTA - PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) masih melihat-lihat setiap tawaran kebun kelapa sawit yang siap untuk diakuisisi, termasuk kebun milik PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk (UNSP).
Rudy Lumardjo, Head of Investor Relations Astra Agro, mengatakan perseroan memiliki tim ekspansi yang mengkaji khusus soal kebun-kebun yang potensial untuk diakuisisi.
“Setiap penawaran pasti kami lihat dulu dan kami evaluasi semaksimal mungkin. Kalau memang harganya masuk, ya bisa kami pertimbangkan. Ada tim ekspansi yang menangani. Di mana ada kesempatan, pasti kami lihat,” ujarnya di sela-sela acara buka puasa bersama media, Selasa malam (23/7/2013).
Menurutnya, strategi akuisisi Astra Agro adalah melihat dari lokasinya dan juga kualitas jenis tanamannya. Untuk kebun yang lokasinya dekat dengan kebun eksisting perseroan, tidak masalah jika luasnya hanya 1.000—2.000 hektare. Namun jika lokasinya berjauhan, luasnya minimal 5.000 hektare.
“Kami kalau cari lahan prioritasnya yang dekat sama kebun eksisting. Kalau terpisah sendiri, minimal hektarannya harus lebih besar, biasanya 5.000 hektare, itu ideal untuk bangun satu pabrik di situ dan kapasitasnya 20 ton FFB per jam,” ujarnya.
Perseroan sudah memiliki dana akuisisi di luar capex yang siap untuk dibelanjakan. Namun, Rudy enggan menyebut angkanya. Rudy juga belum mau memastikan apakah akan ada akuisisi kebun yang terealisasi pada sisa semester II ini.
Seperti diketahui, PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk (UNSP) sedang dalam proses menjual PT Guntung Idamannusa, entitas usaha milik perseroan yang memiliki perkebunan kelapa sawit di Riau seluas 12.547 hektare.
Di sisi lain, kebun kelapa sawit Astra Agro saat ini luasnya mencapai 274.881 hektare yang tersebar di Riau, Aceh, Jambi, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, hingga Kalimantan Selatan. Artinya, ada sebagian kebun yang sebenarnya berdekatan dengan kebun Bakrie Plantations.
“Tapi tetap saya mesti lihat dulu. Kalau kebun di Sumsel, kami ngga ada. Tapi kebun di Riau sama Jambi, memang ada. Untuk akuisisi kebun baru kami memang cari terus,” ujar Rudy.
Adapun pada 18 Desember 2012, PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk (UNSP) telah menjual enam entitas anak perseroan dalam subgrup Agri International Resources Pte Ltd. Total luas kebun kelapa sawit enam perusahaan itu adalah hingga 58.618 hektare dengan total aset sebesar Rp2,06 triliun.
Dari enam perusahaan tersebut, lima di antaranya berada di Lahat, Sumsel. Mereka adalah PT Eramitra Agrolestari, PT Trimitra Sumberperkasa, PT Multrada Multi Maju, PT Padang Bolak Jaya, dan PT Perjapin Prima. Sedangkan, satu lagi berada di Jambi, yaitu PT Jambi Agrowijaya.
Sampai dengan penyelesaian laporan keuangan tahun buku 2012, rencana transaksi jual beli tersebut masih dalam proses. Namun sampai dengan 31 Desember 2012, entitas anak diketahui telah menerima pembayaran atas penjualan aset tetap sebesar US$29,612 juta.
“Penjualan aset belum bisa di-disclose, rencananya Oktober. Sebagian dari penjualan aset akan digunakan untuk membayar utang jangka pendek,” ujar Direktur Bakrie Sumatera Plantations Chandrasekaran ketika ditemui usai RUPS Tahunan Kedua, Senin (8/7/2013).