Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rp100,82 Miliar Dana Rights Issue Mandarine Regency Digunakan

Bisnis.com, JAKARTA-- Pengembang properti PT Hotel Mandarine Regency Tbk (HOME) merealisasikan penggunanaan dana hasil penawaran umum (rights issue) dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) sebesar Rp100,82 miliar.Ardi Syofyan, Direktur Keuangan

Bisnis.com, JAKARTA-- Pengembang properti PT Hotel Mandarine Regency Tbk (HOME) merealisasikan penggunanaan dana hasil penawaran umum (rights issue) dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) sebesar Rp100,82 miliar.

Ardi Syofyan, Direktur Keuangan Mandarine Regency, mengemukakan dari penggunaan dana righgts issue tersebut, Rp88 miliar dialokasaikan perseroan untuk akuisisi saham PT Warga Tri Manunggal yang berbasis di Batam.

Selain itu, dana hasil rights issue sebesar Rp3,89 miliar digunakan perseroan untuk belanja modal (capital expenditure/capex) serta penguatan modal kerja sebesar Rp2,93 miliar.

"Perseroan juga menggunakan rights issue Rp6 miliar untuk pelunasan utang perseroan [refinancing] ke Bank Mandiri," ungkapnya melalui keterbukaan, Selasa (9/7/2013).

Sementara itu sisa dana hasil rights issue sebanyak Rp335 juta didepositokan perseroan ke Bank Mandiri Cabang Permata Hijau Jakarta.

Adapun, perseroan juga bakal mencairkan fasilitas kredit dari Bank CIMB Niaga sebesar Rp40 miliar guna membayar utang sebelumnya (refinancing) dari Bank Mandiri sebesar US$3,9 juta atau setara dengan Rp38,5 miliar.

Dari pembayaran utang tersebut berharap beban biaya bunga akan lebih kecil dan tidak terlalu menekan kinerja keuangan perseroan kedepannya. Adapun, perseran mencatatkan rugi bersih pada tahun lalu dikarenakan dampak dari kerugian kurs.

Berdasarkan laporan keuangan 2012, perseroan membukukan kerugian selisih kurs Rp2,88 miliar, melonjak 891% dari tahun sebelumnya Rp291,87 juta. Adapun, kewajiban perseroan naik 4,75% menjadi Rp65,76 miliar.

Sepanjang 2012, perseroan juga mencatatkan penurunan pendapatan usaha 7,47% menjadi Rp38,38 miliar. Berbanding terbalik, beban departemen justru meningkat 13,66% menjadi Rp25,52 miliar. Hal yang sama juga terjadi dengan beban usaha yang naik 16,27% menjadi Rp15,36 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Amri Nur Rahmat
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper