Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BURSA EMERGING MARKET: Ikut Rontok, Dampak The Fed Akan Kurangi Stimulus

BISNIS.COM, NEW YORK--Saham-saham di negara emerging market merosot setelah Ketua Federal Reserve Ben S. Bernanke mengatakan bank sentral dapat mengurangi laju stimulus akhir tahun ini. 

BISNIS.COM, NEW YORK--Saham-saham di negara emerging market merosot setelah Ketua Federal Reserve Ben S. Bernanke mengatakan bank sentral dapat mengurangi laju stimulus akhir tahun ini. 

Ibovespa Brasil siap untuk penutupan terendah sejak April 2009. Perusahaan pertambangan Vale SA dan MMX Mineracao e Metalicos SA memimpin kerugian di Sao Paulo. 

Indeks Shanghai Composite anjlok ke posisi terendah enam bulan, karena China Citic Bank Corp dan China Minsheng Banking Corp tergelincir setelah tarif pembelian kembali, ukuran ketersediaan dana antarbank, melonjak ke level tertinggi sejak 2011.

OAO Gazprom peroleh keuntungan dua hari di Moskow, sementara KGHM Polska SA Miedz jatuh di tengah keputusan untuk membayar dividen lebih tinggi dari yang diajukan oleh manajemen.

Indeks MSCI Emerging Markets kehilangan 1,2% menjadi 942,35 pada 3:24 pm di New York atau 02.30 WIB (20/6/2013), ditetapkan untuk penutupan terendah sejak 5 September.

Bernanke mengatakan Fed mungkin mulai mengurangi pembelian obligasi akhir tahun ini dan mengakhirinya pada pertengahan 2014 jika ekonomi terus membaik sebagaimana perkiraan bank sentral.

Dia berbicara setelah Federal Open Market Committee mengatakan akan mempertahankan US$8 miliar laju pembelian aset bulanan dan bahwa hal itu melihat "risiko penurunan prospek ekonomi dan pasar tenaga kerja telah berkurang sejak musim gugur."

"Pasar terpental di sekitar kesepakatan besar, semua orang mencoba untuk mencari tahu semua pembicaraan Fed," kata Paul Mangus, kepala penelitian ekuitas dan strategi di Wells Fargo Private Bank di Charlotte, North Carolina.

"Sudah jelas kita tidak akan melihat Fed mempertajam lebih cepat daripada yang mereka bicarakan. Apakah jelas dalam arti bahwa mereka memberi titik tertentu ketika mereka akan mulai mengurangi pembelian obligasi mereka? Jawabannya adalah tidak."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sepudin Zuhri
Editor : Sepudin Zuhri
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper