Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HARGA EMAS: Pasar Tidak Bergairah, India Batasi Impor

BISNIS.COM, JAKARTA—Pasar emas tidak bergairah untuk pertama kalinya dalam satu bulan, setelah investor mengurangi kepemilikannya selama 17 pekan berturut-turut.

BISNIS.COM, JAKARTA—Pasar emas tidak bergairah untuk pertama kalinya dalam satu bulan, setelah investor mengurangi kepemilikannya selama 17 pekan berturut-turut.

Di sisi lain, India, sebagai pembeli emas terbanyak mengumumkan pembatasan impor komoditas tersebut.

Sebanyak 18 analis yang disurvei Bloomberg menyatakan harga emas akan turun pekan depan, sedangkan 14 orang menyatakan bergairah dan 4 lainnya tidak berpendapat alias netral.

Berdasarkan data Bloomberg, investor menjual 490,4 metrik ton emas senilai US$21,8 miliar melalui ETP sejak 8 Februari, dan 2.124,7 ton sisanya merupakan porsi terkecil yang  mereka kuasai sejak April 2011. Penurunan harga emas per tahun stabil untuk pertama kalinya sejak 2000 karena sejumlah investor kehilangan kepercayaan terhadap komoditas tersebut.

Kendati penurunan harga emas akibat pasar tidak bergairah selama April telah membuat miliuner manajer hedge fund John Paulson dan perusahaan tambang emas Newcrest Mining Ltd. terpukul, namun kondisi itu mendorong pembelian koin emas dan perhiasan di seluruh dunia.

Permintaan tersebut terancam di India setelah negara itu menaikkan pajak impor emas untuk mengimbangi defisit transaksi berjalan.

“Sentimen pasar sangat tidak bergairah,” ujar Andrey Kryuchenkov seperti dikutip Bloomberg, Jumat (14/6/2013).

Kryuchenkov merupakan seorang ahli strategi pasar pada VTB Capital London yang merupakan perbankan terbesar kedua di Rusia.

Menurutnya, kenaikan pajak impor India sangat mengkhawatirkan dan jelas tidak membantu sentimen. "Para investor pada dasarnya menghindar, mereka tidak ingin melakukan apa-apa  dan masih panik," ujarnya.

Harga emas turun 17% menjadi US$1.382,50 per troy ounce di bursa London tahun ini dan diperdagangkan 28% di bawah rekor UJS$1.921,15 selama September 2011.

The Standard & Poor’s GSCI yang menjadi indikator atas 24 komoditas, turun 3,8% sejak awal Januari, sedangkan harga saham di MSCI All-Country World Index  naik 6%. Menurut indeks Bank of America Corp, obligasi merosot 1,6%.

 

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nurbaiti
Sumber : Bloomberg

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper