BISNIS.COM, JAKARTA—Produsen bahan kemasan kaleng PT Pelat Timah Nusantara Tbk (NIKL) membidik pertumbuhan omzet sebesar 20% di tahun ini menjadi US$170 juta ekuivalen Rp1,7 triliun dari realisasi tahun lalu.
Direktur Keuangan Pelat Timah Nusantara (Latinusa) Slamet Gunawan mengatakan pasar tahun ini dinilai menunjukkan tren positif dibandingkan dengan tahun lalu, meski dibayangi sejumlah tantangan dan persaingan di pasar.
Menurutnya, hal itu terlihat dari realisasi penjualan produk pelat timah (tinplate) sepanjang Januari—Mei tahun ini.
“Meskipun kuartal II masih on progress, perolehan penjualan sepanjang semester I ini tumbuh sangat signifikan,” ujarnya usai paparan publik di Jakarta, Kamis (13/6/2013).
Seiring dengan membaiknya pasar dan permintaan di tahun ini, perseroan memproyeksikan mampu memperoleh laba bersih sebesar US$2,5 juta atau setara dengan Rp25 miliar.
Kondisi itu berbeda dari tahun lalu. Di tengah persaingan harga pelat timah yang semakin kompetitif, saat itu Latinusa mengalami rugi bersih sebesar US$6,47 juta atau membengkak hampir 300% dari realisasi 2011.
Sepanjang tahun lalu, persaingan harga menjadi semakin kompetitif dan berdampak pada pendapatan penjualan bersih perseroan yang turun 10% dari US$144,57 juta menjadi US$141,55 juta.
Meskipun demikian, perseroan berhasil meningkatkan volume penjualan pelat timah sebesar 10,07% dari 100.168 ton menjadi 110.258 ton di tahun lalu.
Selain itu, perseroan juga berhasil meningkatkan pangsa pasar dari 47% menjadi 53%.