BISNIS.COM, NEW YORK - Harga minyak berjangka AS turun pada Selasa (Rabu pagi WIB), sementara itu minyak mentah Brent di London naik karena pasar mencari arah yang jelas setelah serangkaian ayunan besar.
Minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juli turun 14 sen menjadi US$93,91 per barel di New York Mercantile Exchange.
Namun minyak mentah Brent untuk pengiriman Juli bertambah harga US$1,18 menjadi 103,24 per barel, sebagian didorong oleh meningkatnya kekhawatiran tentang konflik Suriah setelah Prancis mengatakan memiliki bukti bahwa senjata kimia telah digunakan oleh rezim Assad.
Perdagangan AS lebih tentatif menjelang laporan mingguan pemerintah AS tentang persediaan energi komersial pada Rabu waktu setempat, setelah cadangan minyak mentah mencapai rekor baru pada pekan lalu.
Akumulasi surplus telah mengkhawatirkan para pedagang, yang sedang menunggu kenaikan permintaan untuk bensin ketika musim mengemudi pada liburan musim panas dimulai.
"Meningkatnya permintaan bahan bakar di musim panas kemungkinan mengakibatkan kilang-kilang beroperasi pada tingkat yang lebih tinggi. Oleh karena itu, kami berharap stok agak menurun dari tingkat yang sangat tinggi saat ini," kata para analis di UniCredit.
Penguatan musiman pada permintaan mungkin akan mendukung harga pada bulan ini. "Namun, karena produksi OPEC tetap tinggi, kami memperkirakan harga minyak mentah Brent sedikit melemah pada kuartal keempat," kata mereka, memprediksi patokan London akan merosot ke sekitar US$100 per barel.
Dalam perdagangan sebelumnya di Asia, harga minyak telah jatuh karena kekhawatiran baru atas melemahnya permintaan dari China.
Raksasa perbankan HSBC pada Senin (3/6) mengatakan angka kegiatan manufaktur China menyusut lebih besar daripada yang dilaporkan pertama pada Mei, mengkonfirmasikan kontraksi pertama dalam 7 bulan terakhir.