BISNIS.COM, JAKARTA-PT Hero Supermarket Tbk berencana mengalokasikan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp1,39 triliun untuk pengembangan jaringan bisnis tahun ini.
Manajemen Hero Supermarket menjelaskan dari penambahan capex tahun ini sebesar Rp1,1 triliun bakal dialokasikan untuk keperluan ekspansi gerai termasuk potensi akuisisi lahan yang bertujuan meningkatkan jaringan lima merek perseroan.
Sementara itu sisa sebesar Rp296 miliar akan digunakan untuk pembukaan gerai IKEA pertama perseroan di Alam Sutera Tangerang, dan ditargetkan mulai beroperasi tahun depan.
Adapun, sumber pendanaan berasal dari hasil aksi korporasi perseroan yang akan menerbitkan saham baru (rights issue) sebanyak 889,43 juta saham atau sekitar 21,3% dari total modal perseroan.
Berdasarkan prospektus penawaran umum terbatas (PUT) tahap IV perseroan yang dirilis Senin (3/6/2013), pelaksanaan rigts issue dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) direncanakan pada 20 hingga 26 Juni 2013, dimana harga nominal Rp50 per saham sehingga dana total yang akan diperoleh dari aksi ini sebesar Rp2,98 triliun.
Untuk mendukung rencana aksi korporasi tersebut, emiten berkode saham HERO itu akan menggelar rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada 5 Juni 2013.
"Dana hasil PUT IV, setelah dikurangi emisi [dana bersih right issue] diperkirakan sekitar Rp2,96 triliun," ujar Lai Saye Chuan, Direktur Hero Supermarket dalam prokpektusnya, Senin (3/6/2012).
Dalam rencana penggunanaan dana bersih hasil PUT IV, perseroan merencanakan bakal mengalokasikan 37% atau sekitar Rp1,1 triliun untuk ekspansi gerai dan 10% (sekitar Rp889,4 miliar) untuk pembuakaan gerai IKEA pertama perseroan di Tangerang.
Selain untuk pengembangan bisnis, perseroan juga berencana mengalokasikan 30% dari PUT IV untuk pembayaran sebagian pinjaman bank yakni HSBC, BOTM dan Bank Sumitomo. Serta 20% hasil PUT IV akan digunakan untuk pembayaran pinjaman perseroan kepada DFI Treasury Limited dengan nilai pokok pinjaman sebesar Rp573,5 miliar.
"Sisa dana bersih PUT IV akan digunakan untuk modal kerja perseroan, termasuk mendanai piutang, pembelian persediaan, pembyaran utang usaha, dan kegiatan umum dalam bentuk pinjaman," paparnya.
Sementara kinerja perseroan sepanjang kuartal I/2013 membukukan perolehan laba bersih sebesar Rp55,24 miliar, turun 21,8% dibandingkan dengan periode yang sama thun sebelumnya Rp70,65 miliar.
Kendati pendapatan perseroan pada kuartal I/2013 tumbuh 15,7% menjadi Rp2,7 triliun, meningkatnya beban pokok dan beban penjualan serta beban administrasi di atas 15% menekan perolehan laba bersih perseroan sepanjang tiga bulan pertama tahun ini.