Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IPO: Sri Rejeki Isman Berharap Bisa Listing 17 Juni 2013

BISNIS.COM, JAKARTA— Perusahaan di industri tekstil dan produk tekstil terpadu, PT Sri Rejeki Isman berencana melakukan mencatatkan saham perdana sebanyak 30,12% atau sekitar 5,6 miliar unit saham pada 17 Juni 2013.

BISNIS.COM, JAKARTA— Perusahaan di industri tekstil dan produk tekstil terpadu, PT Sri Rejeki Isman berencana melakukan mencatatkan saham perdana sebanyak 30,12% atau sekitar 5,6 miliar unit saham pada 17 Juni 2013.

Manajemen perseroan belum menyebutkan target dana dari hasil penawaran saham perdana  (initial public offering/IPO), tetapi sekitar 87% dana dari aksi korporasi itu akan digunakan untuk ekspansi pabrik pemintalan (spinning) dan 13% untuk ekspansi pabrik konveksi (garment).

“Masa penawaran awal (book building) akan dilakukan pada 20-28 Mei 2013, perkiraan tanggal efektif 5 Juni 2013, masa penawaran umum 10-12 Juni 2013, penjatahan 13 Juni 2013, distribusi saham secara elektronik dan pengembalian uang pemesanan 14 Juni 2013, dan tanggal pencatatan saham di BEI 17 Juni 2013,”  paparnya dalam prospektus yang diterbitkan Kamis (16/5/2013).

Lebih lanjut manajemen menjelaskan setelah IPO sebanyak 30,12% saham perseroan akan berada di publik. Sisanya sekitar 56,07% dimiliki oleh PT Huddleston Indonesia, Estrada Trading Ltd 13,76%, Muhammad Lukminto 0,05%.

Dalam aksi korporasinya, perseroan juga telah menunjuk PT Bahana Securities sebagai penjamin pelaksana emisi (underwriter).

Terkait kinerja usaha, perusahaan yang dipimpin oleh Iwan Setiawan membukukan kenaikan laba bersih 42,03% menjadi Rp229,31 miliar dari Rp161,45 miliar.

Kenaikan itu terjadi seiring dengan pertumbuhan pendapatan 23,02% menjadi Rp2,85 triliun dari Rp2,32 triliun.

Beban pokok pendapatan juga tercatat naik 20,29% menjadi Rp2,23 triliun dari Rp1,86 triliun. Sehingga laba kotor naik 25,82% menjadi Rp617,69 miliar dari Rp490,94 miliar.

Pada pos beban usaha, yang terdiri dari beban penjualan serta beban umum dan administrasi, mencatatkan penurunan 23,7% menjadi Rp113,49 miliar dari Rp148,74 miliar. Akibatnya laba usaha perseroan naik 28,24% menjadi Rp461,8 miliar dari Rp360,11 miliar. (ltc)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper