Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

OBLIGASI AS: Yield Turun Ke Level 1,63%

BISNIS.COM, JAKARTA-Yield obligasi AS 10 tahun diperdagangkan pada level terendah di tahun ini sebelum adanya pengumuman proyeksi pemerintah AS yang akan menambah lebih sedikit pekerjaan dari yang dibutuhkan untuk mengurangi tingkat pengangguran.
Gita Arwana Cakti
Gita Arwana Cakti - Bisnis.com 03 Mei 2013  |  08:31 WIB
OBLIGASI AS: Yield Turun Ke Level 1,63%

BISNIS.COM, JAKARTA-Yield obligasi AS 10 tahun diperdagangkan pada level terendah di tahun ini sebelum adanya pengumuman proyeksi pemerintah AS yang akan menambah lebih sedikit pekerjaan dari yang dibutuhkan untuk mengurangi tingkat pengangguran.

Berdasarkan data Bloomberg, yield obligasi AS 10 tahun turun 0,01% ke level 1,63% pada pukuk 5 sore waktu New York. Harga obligasi yang jatuh tempo pada Februari 2023 naik 1/32 atau US$0,31 per nominal US$1.000 ke level 103 3/8.

Obligasi AS sedikit berubah setelah Federal Reserve mengulangi janjinya untuk membeli sekuritas AS seiring usahanya memacu perekonomian.

Ekonom memprediksi Departemen Tenaga Kerja akan mengumumkan laporan tenaga kerja bulanan menunjukkan pengusaha merekrut 140.000 pekerja pada April, setelah penambahan 88.000 pada bulan sebelumnya yang merupakan jumlah terendah sejak Juni.

Tingkat pengangguran diprediksi tidak berubah pada kisaran 7,6%. Volatilitas pada pasar uang mencetak rekor terendah kemarin.

“Sebagian besar orang berharap berada pada sisi yang lemah dari konsensus. Pasar sangat dekat pada titik tertingginya. Kami akan tetap pada penawaran terbaik hingga kami mendapatkan berita selanjutnya,” ungkap Kepala Obligasi Daiwa Capital Market America Inc., Ray Remy, seperti dikutip Bloomberg.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

Obligasi as yield 10 tahun

Sumber : Bloomberg

Editor : Yusran Yunus

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top