Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KINERJA EMITEN: Semen Indonesia ekspansi ke Myanmar dan Vietnam

BISNIS.COM, JAKARTA—PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) siap ekspansi ke Myanmar dan Vietnam untuk mencapai target tambahan produksi semen di tingkat regional 2,5 juta ton menjadi sekitar 5 juta ton.

BISNIS.COM, JAKARTA—PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) siap ekspansi ke Myanmar dan Vietnam untuk mencapai target tambahan produksi semen di tingkat regional 2,5 juta ton menjadi sekitar 5 juta ton.

Direktur Utama Semen Indonesia Dwi Soetjipto mengatakan perseroan terus menjajaki peluang ekspansi, terutama di wilayah Asia Tenggara bagian barat (Myanmar) mau pun di bagian timur (Vietnam).

“Untuk target regional, pada 2018 kami targetkan peningkatan kapasitas produksi menjadi sekitar 5 juta ton, jadi ada tambahan 2,5 juta ton lagi. Sekarang kami lagi persiapan rencana ekspansi ke Myanmar,” ujarnya ketika ditemui di sela-sela acara Investor Day di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (1/5/2013).

Dwi berharap tahun ini bisa diputuskan siapa partner lokal di Myanmar yang bisa diajak kerja sama. Perseroan berencana membangun pabrik semen di sana berkapasitas 1 juta ton yang membutuhkan investasi sebesar US$200 juta.

“Kalau 40% equity artinya sekitar US$80 juta, sisanya nanti dari pinjaman. Kami harap tahun ini kami sudah bisa menetapkan lokasinya di Myanmar, sehingga tahun depan sudah bisa mulai proyeknya,” ujarnya.

Sementara itu di Vietnam, saat ini perseroan sudah memiliki anak usaha, Thang Long Cement Joint Stock Company. Perseroan mengakuisisi 70% saham Thang Long pada 18 Desember 2012. Namun kapasitas produksi Thang Long saat ini baru 2,3 juta ton semen per tahun.

“Di wilayah Asia Tenggara bagian timur, kami sudah punya aset di Vietnam, lokasinya strategis. Kapan ekspansi lagi di Vietnam? Kami masih mengkaji, karena sekarang di sana itu produksi semen masih oversuplai,” ujar Dwi.

Di Vietnam, lanjutnya, sekitar 30—40% dari produksi domestik di sana masih diekspor. Menurutnya, jika kondisi pasar tahun depan mulai membaik, perseroan mulai melakukan persiapan ekspansi di sana.

 "Apakah kami membangun pabrik baru atau lebih baik mengakuisisi unit lain yang sudah ada di sana, ini masih jadi pertimbangan,” ujarnya.  (ra)

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper